Tutup PSBD XI Ketapang, Bupati Tegaskan Ketapang Rumah Besar Bagi Semua Suku dan Etnis

0
102

LINTASKAPUAS I KETAPANG – Ketapang – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo menutup secara resmi Pekan Seni Budaya Dayak (PSBD) XI Kabupaten Ketapang Tahun 2025 di Balai Sungai Kedang, Komplek Pendopo Bupati Ketapang, Sabtu (11/10/2025), malam.

Dalam sambutannya Bupati menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia, Dewan Adat Dayak (DAD) Ketapang, para peserta, serta seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dan bekerja keras sehingga PSBD XI berjalan lancar, aman, dan tertib.

“Bagi saya, PSBD bukan hanya ajang pelestarian seni dan adat Dayak, tetapi juga momentum memperkuat semangat kebersamaan serta memberikan dampak positif bagi geliat ekonomi lokal dan UMKM di sekitar lokasi kegiatan,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati menyempatkan diri menyusuri stand-stand UMKM yang ramai di area PSBD. Dimana Bupati berbincang langsung dengan pelaku usaha.

“Penjualan selama lima hari ini gimana? Untung?,” tanya Bupati kepada pelaku usaha.

Dengan senyuman, salah pelaku usaha menjawab, “Lumayan naik, Pak Bupati”.

Dari perbincangan langsung tersebut, Bupati menilai bahwa Itu bukti nyata, festival budaya seperti PSBD tak hanya kaya seni dan budaya, tapi juga dorong ekonomi masyarakat Ketapang.

“Tadi saya lihat antusiasme pedagang lokal yang memadati acara, jadi tulang punggung perekonomian daerah. Untuk itu, Sebagai apresiasi saya sudah minta panitia memberi tiga kategori penghargaan untuk stand paling rapi dan kreatif, menurut saya langkah ini tepat untuk tumbuhkan semangat usaha serta profesionalisme pengusaha UMKM lokal. Semoga terus berkembang,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya lagi, Ke depan, saya berkomitmen untuk menginisiasi pagelaran seni budaya lintas etnis dan komunitas di Kabupaten Ketapang. Kegiatan ini akan menjadi rumah besar bagi semua suku, agama, dan budaya, tempat keberagaman tumbuh dalam suasana persaudaraan dan saling menghargai.

“Dalam waktu dekat, kita juga akan menyaksikan berbagai kegiatan budaya dari Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM), Paguyuban Pasundan, dan berbagai paguyuban etnis lainnya. Semua kegiatan ini akan memperkuat posisi Ketapang sebagai daerah yang terbuka, toleran, dan kaya akan nilai-nilai budaya yang hidup berdampingan dengan damai,” tutupnya.

(Ags)