Dambakan IKM Jadi Sektor Andalan di Sintang

0
1017

Penyerahan Cinderamata oleh Sekda Sintang kepada Kasubdit IKM sandang dan kulit DITJEN IKMA Bhakti Widyasari Ikaningtiyas dalam acara Bimtek IKM sintang
LINTASKAPUAS I SINTANG – Sekretaris Daerah Drs, Yosepha Hasnah M.Si mendambakan Industri Kecil Menengah(IKM) di Kabupaten Sintang menjadi salah Satu sektor Andalan di Kabupaten Sintang.

“Harapan kita IKM ini menjadi salah satu sektor adalan yang mampu memberikan nilai tambah dengan penyerapan tenaga kerja lokal yang mampu menambah pendapatan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat Sintang, ” ungkap Yosepha saat membuka bimbingan teknis pewarna alam, di Aula Hotel Bagus, jum’at (22/11/2019)

Yosepha Hasnah menyampaikan bahwa pemerintah daerah kabupaten sintang sangat menyambut baik dengan kedatangan direktur industri Kecil Menengah (IKM) kimia, sandang, kerajinan dan industri aneka, di Kabupaten Sintang ini

Yosepha Hasnah mengatakan bahwa bahwa sebelumnya pembangunan sektor industri telah mempunyai landasan hukum berupa undang – undang No 3 tahun 2014,tentang perindustrian yang bertujuan dalam rangka mewujudkan industri aneka yang mandiri,berdaya saing dan maju untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
“Pemerintah daerah akan terus memantau dan memperhatikan potensi – potensi sumber daya industri daerah yang dapat kita kembangkan menjadi industri kecil dan menengah untuk dapat meningkatkan sektor ekonomi di tengah – tengah masyarakat.

Sekda berharap dengan adanya pelatihan dan bimbingan tehnis Industri Kecil Menengah (IKM) yang diikuti lima kelompok Tenun Ikat Sintang mampu memberikan daya saing serta mampu menciptakan inovasi – inovasi baru sehingga kita mampu bersaing dan lebih maju lagi kedepan,

Sementara, Kasubdit IKM sandang dan kulit DITJEN IKMA Bhakti Widyasari Ikaningtiyas menyampaikan bahwa Saat ini ada 368 sentra IKM tenun tersebar di hampir seluruh wilayah nusantara. Industri tenun memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional. yaitu sebagai penggerak perekonomian rakyat dan penyumbang devisa negara.
“Untuk komoditi tenun pada tahun 2018 nilai ekspornya mencapai USS 53.3 juta atau sebesar Rp 752 miliar dengan negara tujuan ekspor adalah Jepang, Belanda,dan Amerika Serikat. “ucapnya.

Ia juga mengatakan, Seiring dengan peningkatan ekspor tenun ikat, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal lndustri Kecil dan Aneka terus melakukan pembinaan pada sentra-sentra tenun di Indonesia dengan mendorong pengembangan IKM tenun melalui berbagai program, antara Iain: bimbingan teknis dan fasilitasi mesin peralatan dengan mendatangkan tenaga ahli. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan Kualitas Kemampuan para IKM Tenun dalam meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi yang dapat berdaya saing.

“Dalam rangka sinerginitas Kementerian Perindustrian dengan Dekranas. Ditjen lndustri Kecil Menegah dan Aneka akan melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Pewamaan Alam dan Fasilitasi mesinl peralatan IKM Tenun di Kabupaten Sintang. Melalui kegiatan ini diharapkan adanya peningkatan mutu desain kain dan adanya keragaman warna alam baru yang dapat mengikuti trend pasar yang mempunyai daya saing ” pungkas Bhakti Widyasari