Jadi Narasumber FGD, Theo Bernadhi: Wartawan Harus Jadi Embun di Tengah Kemarau

0
160
Foto: Ketua AJK, Theo Bernadhi saat memaparkan Materi Terkait Peran Insan Pers di Kegiatan FGD PDKK. (Foto Ags)

LINTASKAPUAS I KETAPANG – Puluhan wartawan di Kabupaten Ketapang mendeklarasikan Pilkada damai di sebuah hotel di Kabupaten Ketapang pada Kamis (15/8/2024) siang.

Dalam deklarasinya, wartawan di Ketapang menolak segala bentuk penyebaran hoax, ujaran kebencian, informasi rasis dan polarisasi dalam masyarakat.

Pekerja Pers tersebut juga akan terus mengedukasi mayarakat dan melakukan kontrol sosial demi Pilkada yang teduh hingga Ikut berperan aktif dalam mensukseskan Pilkada 2024 yang berintegritas, adil, aman dan damai.

Deklarasi Pilkada Damai dari insan pers ini diinisiasi oleh Organisasi Pemuda Dayak Kabupaten Ketapang. Acara tersebut juga dibalut dengan diskusi terfokus bertajuk “Peran media dalam mengawal pesta demokrasi menuju Pilkada Damai”.

Wakil Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Ketapang Phillipus Kaleh, menilai peran media massa sangat penting sebagai ujung tombak dalam pembuat dan penyebar informasi publik.

“Saya sangat mengapresiasi Pemuda Dayak Ketapang yang telah menginisiasi acara hari ini, sebab tidak gampang mengumpulkan teman-teman media massa, ayo kita sama-sama ikut berperan agar Pilkada 2024 berjalan dengan damai,” paparnya.

Phillipus Kaleh meminta para insan pers untuk menerbitkan berita yang faktual dan berimbang dan mendorong pelaksanaan pesta demokrasi pada 27 November 2024 mendatang dengan riang gembira.

Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Ketapang Theo Bernadhi yang menjadi Narasumber dalam kegiatan FGD tersebut, mengajak seluruh insan pers, untuk berperan dalam mengawal Pilkada Ketapang dengan karya jurnalistik sesuai kode etik yang dimiliki.

“Wartawan harus jadi embun di tengah kemarau, artinya harus menyejukkan jika ada informasi panas yang dapat memecah belah maupun informasi hoax,” katanya.

Theo mengatakan, meskipun memiliki UU tersendiri dalam melaksanakan profesi, wartawan tidak boleh jumawa sehingga kebablasan dalam membuat karya tulis dengan mengkesampingkan kode etik jurnalistik.

“Ada rambu-rambu yang harus diikuti, agar kemerdekaan pers tidak bablas, dan pers punya peranan penting dalam mengawal Pilkada tentu dengan porsi masing-masing layaknya pihak-pihak lainnya,” jelasnya.

Theo mengajak agar semua pihak yang ada di Ketapang khususnya wartawan untuk bersama-sama mengawal pesta demokrasi agar berjalan adil, jujur dan berkualitas.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Pemuda Dayak Kabupaten Ketapang Yohanes Markus menilai pers menjadi bagian penting dalam menciptakan Pilkada yang sejuk dan damai. Harapanya mampu membuahkan pemimpin yang berkualitas.

Pihaknya meminta agar insan pers khususnya yang bekerja di Kabupaten Ketapang benar-benar mampu mengawal Pilkada agar berjalan aman dan damai. Media massa juga menjadi bagian penting sebagai penjernih informasi yang kini membanjiri media sosial.

“Tujuan kitakan Pilkada damai, siapa yang bisa menjembatani itu adalah salahsatunya teman-teman pers,” ucapnya.

Diskusi terfokus ini diisi oleh empat narasumber dari Polres Ketapang, Bawaslu Ketapang, Aliansi Jurnalis Ketapang dan Diskominfo Ketapang. Setelah mendeklarasikan Pilkada damai seluruh peserta membubuhkan tanda tangan mereka di sebuah sepanduk sebagai komitmen dalam mengawal Pilkada 2024 yang aman dan damai.

(Ags)