
LINTASKAPUAS | SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Sintang, Nikodemus mengatakan bahwa banyak perusahaan Sawit yang sudah beroperasional puluhan tahun. Namun hingga saat ini belum memili Sertifikat Hak Guna usaha(HGU)
“Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Sintang banyak temuan di lapangan terkait dengan permasalahan Perusahaan Sawit yang berinvestasi di Kabupaten Sintang yang salah satunya masih banyak Perusahaan Sawit yang belum mengurus HGU, ” ucap Nikodemus kepada Lintaskapuas.com kemarin.
“Politisi Muda partai Hanura mengatakan, ada beberapa Perusahaan Sawit yang sudah berinvetasi puluhan tahun. Namun, hingga saat ini belum juga mengurus HGU.
“Berdasarkan hasil temuan kami di lapangan, masih banyak perusahaan yang sama sekali belum mengurus HGU. Bahkan suda ada yang sudah beroperasional puluhan tahun. Tapi sampai sekarang belum mengantongi Sertifikat HGU, salah satu diantaranya seperti perusahaan sawit PT. MJM, katanya sih mereka sudah mengajukan namun sampai sekarang belum diproses katanya. Bagaimana bisa diproses jika datanya tidak lengkap, ” ucap Niko.
Niko juga mengatakan HGU tersebut sangat penting bagi pemerintah karena HGU tersebut berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.
“Kabupaten Sintang ini memiliki lahan yang sangat luas dan banyak perusahaan sawit yang berinvestasi didalamnya. Namun kebanyakan perusahaan tak mengurus HGU-nya, jadi yang dirugikan ya kita semua, “ucap Niko.
Menurut Niko, Ada dua keuntungan yang bisa diraih oleh daerah dari HGU. Pertama daerah akan mendapatkan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
“Selanjutnya, sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini ada yang namanya Dan Bagi Hasil(DBH) Perkebunan sawit dan DBH ini dihitung berdasarkan luas lahan yang di HGU kan, “jelasnya.
Beranjak dari Kondisi tersebut, Nikodemus mendesak pemerintah daerah agar segera mengevaluasi kembali perusahaan Sawit Yang berinvestasi di kabupaten Sintang. Khususnya bagi perusahaan sawit yang sudah beroperasional puluhan tahun. Namun belum mengantongi izin, ” pungkasnya
.