LINTASKAPUAS I KETAPANG – PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB), Tropenbos Indonesia (TI), dan Forum Juring Bersatu sukses menggelar kegiatan Peresmian Sarana Program Desa Berdaya PLN Tandai Hari Temu Usaha 2024 Pada 8 Oktober 2024, di Desa Mekar Raya di Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang.
Acara yang mengangkat tema “Ekosistem Gunung Juring sebagai Adat, Budaya dan Sumber Kehidupan” ini sekaligus juga menandai peresmian sarana “Program Desa Berdaya” yang dibangun sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN untuk mendukung masyarakat, khususnya di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, dalam upaya menjaga adat istiadat dan budaya warisan leluhur agar tetap terjaga, dan mendukung pengembangan mata pencaharian masyarakat yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Sarana terpadu yang akan diserahterimakan oleh PLN secara resmi kepada Forum Juring Bersatu dalam acara ini meliputi dua bangunan utama yang memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai anggar seni budaya sebagai pusat belajar generasi muda tentang adat, seni dan budaya, sebagai Galeri hasil hutan sebagai sarana promosi dan pemasaran produk olahan pertanian dan hasil hutan bukan kayu dari desa-desa di Kecamatan Simpang Dua, sebagai Rumah produksi anyaman sebagai sentra produksi anyaman dan Rumah penjemuran (solar dryer) untuk pengolahan pasca panen produk pertanian maupun hasil hutan bukan kayu.
Manager Perizinan dan Komunikasi, M. Harry Febriandono mengatakan kalau program Desa Berdaya PLN di Kecamatan Simpang Dua telah dimulai sejak tahun 2023. Sebelumnya PLN telah memberikan bantuan untuk pengembangan air terjun Silingk Brobant menjadi ekowisata di wilayah Kecamatan Simpang Dua, tepatnya di Desa Gema.
Dia melanjutkan, bahwa di tahun ini, PLN fokus kepada pilar ekonomi dan sosial, berupa pembangunan sanggar seni dan budaya, rumah penjemuran atau solar dryer, pelatihan pengolahan hasil hutan bukan kayu, dan beberapa pelatihan adat dan budaya kepada generasi muda.
“Melalui program PLN Peduli, PLN terus mendorong terciptanya kemandirian ekonomi masyarakat yang kuat dan mandiri serta berkelanjutan. Guna mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat, salah satunya dengan pengembangan potensi melalui Program Desa Berdaya,” ucap Harry.
Sementara itu, PLH General Manager PLN UIP KLB, Dicky Saputra, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung berbagai sektor melalui program ini. Bahkan melalui program ini pula, PT PLN (Persero) juga berupaya meningkatkan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Hal itu selaras dengan lima tahun kinerja BUMN dibawah kepemimpinan Erick Thohir.
“PLN tidak hanya menghadirkan listrik yang andal, tetapi juga berkomitmen hadir untuk masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan pencapaian SDGs,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Tropenbos Indonesia, Edi Purwanto mengatakan kalau sejak 2021, melalui Program MoMo4C (Mobilizing More for Climate), Tropenbos Indonesia telah melaksanakan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk mendorong berbagai pihak mulai dari masyarakat, usaha mikro kecil menengah/UMKM, perusahaan (sektor swasta), lembaga keuangan, pemerintah, maupun organisasi masyarakat sipil khususnya lembaga- lembaga lokal.
“Tujuannya untuk bersama-sama mewujudkan lanskap yang tangguh terhadap perubahan iklim, khususnya melalui pengembangan usaha ramah iklim,” katanya.
Dia menambahkan, bahwa Hari Temu Usaha (HTU) tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya, setelah pada tahun-tahun sebelumnya (2022 dan 2023) HTU diselenggarakan sebagai acara puncak dari rangkaian kegiatan KURRI (Kompetisi Usaha Rakyat Ramah Iklim), sebuah kompetisi yang ditujukan bagi pelaku usaha mikro ramah iklim di tingkat desa untuk memperoleh kesempatan pendampingan pengembangan usaha agar berkelanjutan dan berdampak bagi lingkungan.
HTU kali ini menjadi istimewa karena selain diisi dengan sejumlah kegiatan seperti pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu pameran produk dari pelaku usaha dampingan TI, business matching, dan dialog interaktif, tahun ini juga ditandai dengan adanya peresmian sejumlah sarana Program Desa Berdaya PLN.
Selain dihadiri oleh PJ Sekda Donatus Franseda, yang menyatakan dukungannya terhadap pengembangan UMKM masyarakat, para pejabat pemerintah dari dinas-dinas terkait, serta pihak swasta dan NGO, para mantan peserta KURRI juga akan berpartisipasi dalam pameran HTU kali ini.
Mereka akan menampilkan aneka produk seperti kerajinan anyaman, maupun produk makanan dan minuman seperti stik, selai dan sari nenas, madu kelulut, kopi, jamu, dan sebagainya. Lebih dari 20 pelaku usaha hadir dalam kesempatan ini, termasuk dari kelompok tani dan koperasi/UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar) yang mengelola sumberdaya alam sesuai dengan potensi lanskapnya.
“Salah satu bentuk dukungan TI kepada para pelaku usaha tersebut adalah menghubungkan mereka dengan pihak pembeli yang bertanggung jawab (responsible off-taker) maupun lembaga keuangan untuk pengembangan usaha diantaranya melalui kegiatan HTU ini,” terangnya.
Selain itu, fasilitasi kerja sama juga dilakukan antara kelompok usaha maupun forum masyarakat dengan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan, seperti yang dilakukan kali ini dengan PLN. Setelah diresmikan, diharapkan sarana akan dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat di Kecamatan Simpang Dua, terutama oleh kelembagaan usaha maupun kemasyarakatan yang tergabung dalam Forum Juring Bersatu.
Selain serah terima sarana Program Desa Berdaya PLN tersebut, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama (MoU) antara TI dengan Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), sebuah platform yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekosistem inovasi berbasis alam di Indonesia, yang terdiri dari pemerintah nasional dan kabupaten, asosiasi swasta, akselerator dan inkubator, media, mitra pembangunan, dan praktisi bisnis.
Pada akhir acara, catatan penutup diberikan oleh Ketua Sekretariat Bersama Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan (Sekber PSDA) Ketapang, Donatus Rantan.
(Ags)