Asisten III Buka PKMB Perkuliahan Prodi Sarjana Terapan Kelas Sintang Poltekkes Kaltim 

0
143
Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), prodi sarjana terapan kebidanan kelas kerja sama Kabupaten Sintang

LINTASKAPUAS | SINTANG – Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh membuka Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), prodi sarjana terapan kebidanan kelas kerja sama Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dengan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur, di balai Praja, Kantor Bupati Sintang, kamis (10/10).

“142 bidan yang ada di Kabupaten Sintang dinyatakan lulus dan langsung mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PPKMB) program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di Balai Praja Kantor Bupati Sintang secara daring”, kata Harysinto Linoh.

Sinto menyambut baik kegiatan itu karena sudah menerima para bidan yang ada di kabupaten sintang untuk bisa mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Dengan dibukanya kelas sintang prodi sarjana terapan kebidanan, dengan sistem perkuliahan branded learning ini, mempermudah bidan mengikuti perkuliahan dengan tetap melaksanakan tugas pokoknya”, ucap Sinto.

Sinto menjelaskan para bidan yang mengikuti perkuliahan dengan status tugas belajar mandiri itu agar tetap mengutamakan tugas pokoknya sebagai bidan.

“Jangan sampai perkuliahan ini membuat para bidan yang bertugas menjadi lalai dengan kewajibannya yang ada di desa, puskesmas, klinik ataupun instansi terkait lainnya. Harus mengutamakan tugas pokoknya sebagai bidan”, jelas mantan kepala dinas pendidikan kabupaten sintang ini.

Harysinto linoh menambahkan dengan adanya perkuliahan ini, para bidan dengan pendidikan sarjana terapan dan profesi bidan harus mampu berperan sebagai pemberi asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan lain sebagainya.

“Tentu dengan penanganan yang sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Selain itu harus melibatkan keluarga masyarakat pada kondisi normal serta melakukan deteksi dini. Semuanya harus dilakukan secara profesional agar tidak terjadi kesalahan yang fatal”, tegasnya.(*)