Buka Gawai Dayak Nanga Tayap, Bupati: Merawat Akar Budaya di Tengah Modernitas

0
58

LINTASKAPUAS I KETAPANG – Suasana sakral dan meriah berpadu dalam pembukaan Pekan Gawai Adat Dayak ke-5 Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Nanga Tayap.

Bupati Ketapang, Alexander Wilyo yang juga bergelar Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, secara resmi membuka acara tersebut di Desa Pangkalan Suka, Minggu (18/5/2025).

Kehadiran Bupati disambut dengan penuh penghormatan melalui prosesi adat tampung tawar dan pancung buluh muda, dengan diiringi tarian-tarian adat yang memukau.

Dalam sambutan Bupati menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada panitia penyelenggara, khususnya Kepala Desa Pangkalan Suka, para domong, Ketua DAD Kecamatan, dan seluruh masyarakat Nanga Tayap.

Bupati menekankan pentingnya ritual ‘Sapat Tohon’, yang dilakukan secara simbolis dengan memasukkan padi ke jurong, sebagai ungkapan syukur atas hasil panen dan permohonan berkah untuk masa tanam berikutnya.

Menurut Bupati, Ritual ini, bukan sekadar tradisi, tetapi juga perwujudan filosofi hidup masyarakat Dayak yang harmonis dengan alam.

“Hidup di kandung adat, mati di kandung tanah, karosek mula tumbuh, tanah mula menjadi.” Mengingatkan pentingnya melestarikan adat, budaya, dan tradisi sebagai identitas dan jati diri masyarakat Dayak,” ucap Bupati.

Bupati menegaskan, komitmen Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk mendukung penuh upaya pelestarian budaya, mengayomi, dan melindungi seluruh adat, tradisi, dan budaya suku-suku yang ada di Kabupaten Ketapang.

Untuk diketahui, Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, serta perwakilan dari berbagai instansi pemerintah, TNI/Polri, serta tokoh adat dan masyarakat dari berbagai desa dan Paguyuban Etnis di Kecamatan Nanga Tayap, termasuk pimpinan perusahaan.

Kehadiran mereka menunjukkan dukungan luas terhadap pelestarian budaya Dayak. Pekan Gawai Adat Dayak ini, yang berlangsung hingga 24 Mei 2025, diharapkan akan menjadi ajang perayaan budaya yang meriah sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan.

Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tujuh kali, menandai dimulainya rangkaian kegiatan yang penuh makna dan diharapkan berjalan lancar.

(Ags)