Gelar Forsimas, Management BGA Priyanto: Kritik, Saran dan Masukan Menjadikan BGA Lebih Baik

0
75
Foto: Management BGA, Priyanto, saat diwawancarai awak media usai kegiatan Forsimas. (Foto Ags)

LINTASKAPUAS I KETAPANG – Management Bumitama Gunajaya Agro (BGA Group), Priyanto hadir dalam kegiatan Forum Silaturahmi Masyarakat (FORSIMAS) yang diselenggarakan BGA Region Sungai Melayu di gedung olahraga Region Sungai Melayu, Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kabupaten Ketapang, Sabtu (24/08/2024), pagi.

Mengangkat Tema “Membangun Kebersamaan Menuju Lingkungan Sosial yang Berkelanjutan”. Kegiatan diskusi dan dialog bersama masyarakat ini juga dihadiri unsur Forkopimcam Sungai Melayu Rayak, Tumbang Titi, Pemahan, Nanga Tayap dan Matan Hilir Selatan. Selain itu juga hadiri beberapa Kepala Desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta tokoh pemuda.

Dalam diskusi dan dialog bersama masyarakat pihak BGA banyak mendapat kritikan, saran dan masukan serta pujian dari masyarakat.

Menanggapi hal tersebut Management BGA Priyanto, mengakatan, bahwa kritik, saran dan masukan dari masyarakat dan para pihak merupakan hal yang menjadikan BGA lebih baik dan semakin jaya.

Apa lagi menurutnya saat ini, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ia pimpin, sudah masuk dalam era keterbukaan kepada masyarakat.

“Forum ini menjadi satu di antara cara perusahaan dalam membuka ruang yang seluas-luasnya bagi masyarakat sekitar kebun untuk memberikan kritik, saran dan masukan,” ucapnya.

Lanjutnya, Karena keamanan usaha itu hanya bisa terbangun ketika hubungan kita harmoni dengan masyarakat sekitar.

“Kalau sampai terjadi perbedaan pandangan, dengan forum seperti ini kita bisa mencari solusi,” tuturnya.

Priyanto menyebut, meski tak semua persoalan bisa diurai secara menyeluruh, namun dengan kegiatan ini, pihaknya bisa memberikan gambaran secara utuh tentang keinginan perusahaan kepada masyarakat. Begitupun sebaliknya, tentang tuntutan masyarakat kepada pihak perusahaan.

“Intinya semua persoalan kami respon, hanya saja rasa puas dan ketidakpuasan masyarakat, hal itu kan relatif,” tuturnya.

Terlebih diakuinya bahwa, perusahaan lebih memprioritaskan kritikan dan masukan guna memperbaiki kinerja perusahaan yang mengarah pada kesejahteraan dan hubungan harmonis antara perusahaan dan masyarakat.

“Semangat masyarakat bagus, sepanjang orang mau mengkritik, kami melihat dia ada niatan baik untuk membina kami ketika berada di sini, jadi dengan spirit yang baik itu, kami optimis keberlangsungan hubungan kerja sama itu bisa ditingkatkan, tapi kalau mereka sudah tak perduli dengan kita, tidak mau datang, tidak mau mengkritik, tidak mau bicara, itu menurut saya warning besar buat kita semuanya,” ungkapnya.

Terkait maraknya pencurian buah sawit, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut sangat masif dan sudah terjadi di mana-mana.

“Kalau pelaku pencurian TBS ini, di mana-mana ada, karena hal itu sudah masif, namun kita lihat lagi alasan orang itu mencuri karena apa, apakah faktor ekonomi, atau hal lainnya seperti beli narkoba atau untuk hal-hal negatif lainnya,” tuturnya.

“Jadi terkait masalah pencurian TBS ini, kita ada namanya program “Repatriasi” dimana melalui program ini kita melakukan pendampingan terhadap keluarga tersangka kasus kriminal pencurian TBS dari sisi Ekonomi, dengan mempertimbangkan Motif yang melatarbelakangi dari aksi pencurian yang dilakukan oleh tersangka,” tukasnya.

Untuk diketahui, mengakhiri sambutannya orang nomor satu di BGA itu, mengajak semua pihak yang hadir untuk merenung dan berdoa serta kembali mengingat Sungai Melayu beberapa tahun yang lalu.

(Ags)