*Pengemudi Terimakasih ke Alex dan Jahilin yang Turut Membantu*
LINTASKAPUAS I KETAPANG – Pihak keluarga korban kecelakaan di Desa Tanjung Baik Budi menegaskan bahwa kasus kecelakaan yang terjadi antara mobil rombongan Pemda Ketapang dan keluarganya pada Mei 2023 lalu sudah selesai.
Bahkan para pihak sudah sepakat berdamai. Pengemudi mobil yang terlibat kecelakaan, telah bertanggung jawab penuh atas biaya pengobatan, biaya medis pasca pengobatan, hingga kendaraan yang rusak.
Roni selaku pengemudi mobil menjelaskan, pada saat kejadian dirinya hanya bersama temannya Aldo dan tidak berada dalam mobil tersebut. Sementara Jahilin berada di mobil lain.
“Pak Alex di mobil lain karena sebelumnya beliau mau singgah ke tempat acara lain, sedangkan saya bersama Aldo dan pak Jahilin di mobil lain, tapi karena saat itu dia (Jahilin) yang dituakan, maka beliau yang bantu korban ke rumah sakit,” kata Roni.
Roni mengaku, kalau kejadian tersebut merupakan sebuah musibah lantaran dirinya juga tidak ingin menabrak begitu juga warga tidak ingin tertabrak, sehingga terjadi kesepakatan secara kekeluargaan bahkan ia juga menanggung seluruh biaya pengobatan baik di RSUD Agoesdjam sampai ke RS Antonius.
“Motor korban saya ganti, bahkan ada biaya cek up pasca pengobatan juga dilakukan, jadi semua kesepakatan sudah terpenuhi semua dan sudah selesai. Tidak ada masalah dan komunikasi dengan pihak keluarga korban baik baik saja,” jelasnya.
Intinya, lanjut Roni, secara tanggung jawab dirinya sudah memenuhi semua bahkan banyak saksi selain keluarga korban diantaranya Kepala Dusun (Kadus) tempat tinggal korban yang sering menjadi perantara komunikasi termasuk dalam urusan mendampingi keluarga korban selama di RS Antonius Pontianak.
“Saya kaget tiba-tiba ada pemberitaan ini, bahkan pemberitaan itu terkesan menuduh saya ditumbalkan, padahal saya sama sekali tidak merasa ditumbalkan,” tegasnya.
“Biaya yang dikeluarkan untuk membantu korban banyak, tidak hanya keluarga bahkan pimpinan malah ikut membantu saya mulai dari pak Alex, pak Jahilin dan lainnya. Kalau tidak ada mereka, saya sendiri tidak mungkin sanggup. Jadi sangat tidak benar berita itu, terutama kalau ada bahasa ditumbalkan atau lepas tanggung jawab,” tambahnya.
Terpisah, Kadus Dusun 4, Desa Tanjung Baik Budi, Andri mengatakan persoalan kecelakaan itu telah diselesaikan secara baik-baik dan tidak pernah ada masalah. Bahkan, pihak yang menabrak sangat kooperatif dan bertanggung jawab.
“Saya selaku penyambung lisan dari pihak keluarga tertabrak menegaskan bahwa tanggung jawab full dari kesehatan dan lainnya sudah dipenuhi oleh pengemudi mobil yakni pak Roni. Bahkan bantuan yang diberikan sudah lebih dari cukup,” terangnya.
Andri mengaku bahwa dirinya berani bersumpah dan pasang badan untuk menegaskan bahwa persoalan sudah selesai dan pihak penabrak telah menunaikan kewajibannya, hal tersebut diakuinya karena dirinya menjadi pihak yang mendampingi korban selama kurang lebih 1 bulan di RS Antonius Pontianak sehingga beberapa kali pemberian bantuan melalui dirinya yang kemudian diserahkan ke keluarga korban.
“Aneh kalau tiba-tiba ada media yang memberitakan apalagi narasumber atas nama Bujang itu saya tidak kenal sebab di Dusun kami tidak ada warga bernama Bujang, makanya saya cuma ingin bilang agar jangan ngomong sembarangan termasuk memberitakan sembarangan, silahkan sibujang atau media datang ke kami dan keluarga korban, jangan menyebar hoaks,” tegasnya.
Andri menegaskan kalau dirinya tidak ada kaitan dengan pasangan calon manapun dalam Pilkada karena dirinya merupakan bagian dari perangkat Desa namun dia mengaku punya tanggung jawab untuk meluruskan informasi yang tidak benar karena dirinya menjadi bagian yang memfasilitasi penyelesaian masalah tersebut.
Sementara itu, Rualiani Paman dari Cintia dan Leo yang tertabrak mengaku supir yang menabrak sudah menjalankan tanggung jawabnya dengan serius, bahkan tidak hanya biaya pengobatan, biaya keperluan keluarga yang mendampingi korban saat dirawat di rumah sakit juga ditanggung oleh penabrak.
“Jadi pihak menabrak sudah sangat bertanggung jawab, memenuhi kesepakatan yang ada, namun kami heran tiba-tiba ada namanya bujang yang bukan keluarga kami dan kami tidak tahu ada atau tidak orang tersebut di Sei Putri yang berkomentar seolah-olah yang menabrak tidak bertanggung jawab bahkan ditumbalkan, ” jelasnya.
Untuk itu, dia menilai jika Bujang mungkin warga yang baru lahir atau sengaja membangun opini dan mencederai keluarga besar kami yang telah membuat kesepakatan damai pada rombongan Pemda saat itu yang telah bertanggung jawab sepenuhnya.
“Untuk media yang menulis bisa saja hanya membangun opini tentang sosok Alex dan berkaitan dengan keluarga kami, jadi kami berharap lakukan konfirmasi dan cari tahu dulu akar persoalannya ke kami agar menulis tidak terkesan mendapat pesanan,” tukasnya.
(Ags)