
LINTASKAPUAS | SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Sintang, Rudy Andreas, berkomitmen akan memperjuangkan membuka akses jalan darat antara ibu kota kecamatan dengan Desa di wilayah Kecamatan Ambalau secara bertahap.
“Hampir semua desa yang ada di wilayah kecamatan Ambalau belum bisa diakses lewat jalan darat. Hingga saat ini hanya bisa diakses melalui jalur sungai, maka saya selaku wakil rakyat dari serawai – Ambalau akan berusaha membuka akses jalan darat ke setiap desa secara bertahap, “ungkap Rudy kepada sejumlah wartawan belum lama ini.
Politisi Muda Partai Nasdem ini mengatakan bahwa Kecamatan Ambulu memiliki 33 desa, mayoritas desa hanya bisa diakses lewat jalur sungai dan berjalan kaki melintasi medan ekstrim.

“Untuk menekan tingginya harga kebutuhan Pokok, solusinya memang harus membuka akses jalan darat, dengan terbukanya akses jalan darat tentunya biaya mobilisasi barang-barang juga akan lebih mudah dan lancar, ” ungkap Rudy.
Rudy contohkan harga kebutuhan pokok yang sangat tinggi di Desa Deme Kecamatan Ambalau, harga kebutuhan pokok sama dengan harga kebutuhan pokok di Papua.
“Kalau kita bandingkan dengan harga kebutuhan pokok di Desa Deme dengan di papua itu, harganya kurang lebih sama, sebagai contoh harga gula disini mencapai 40 ribu perkilogram, Tabung gas elpiji 3 kg 200.000 per tabung dan harga barang lainnya mengikuti biaya angkut dari ibu kota kecamatan, ” ucapnya.
Rudy juga mengaku selama ini terus menyuarakan kepada Pemerintah Kabupaten Sintang agar akses jalan darat segera dibuka ke setiap desa yang ada di Kecamatan Ambalau.
“Hanya saja, untuk proses pembukaan akses jalan tidak bisa sekaligus, jadi harus bertahap menyesuaikan dengan anggaran yang ada, apalagi kita ketahui bersama, APBD Sintang terbatas, meski demikian kita akan terus berupaya untuk memperjuangkan nya secara bertahap, ” pungkas Rudy.
Sebagaimana diketahui bahwa Kecamatan Ambalau merupakan salah satu kecamatan terisolir dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang. Terletak di hulu sungai Melawi dengan luas wilayah 700 M² 13.259 jiwa tersebar di 33 Desa.
Untuk mencapai ibu kota kecamatan Ambalau yang terletak di Des Nanga Kemangai, membutuhkan waktu sekitar 6 – 7 jam perjalanan menggunakan alat transportasi air menelusuri arus sungai melawi. Sementara untuk akses melalui jalur darat, sangat tidak memungkinkan karena kondisi jalan rusak parah.

33 desa yang ada di Kecamatan Ambalau, mayoritas belum memiliki akses jalan darat. hanya bisa diakses melalui jalur sunga menggunakan sampan kecil dan berjalan kaki.
Sebagai contoh untuk menempuh perjalanan dari Ibu kota Kabupaten Sintang menuju Desa Deme Kecamatan Ambalau, membutuhkan waktu kurang lebih 2 hari perjalanan yang ditempuh dari ibu kota kecamatan ambalau menggunakan sampan kecil dan berjalan kaki kurang lebih 3 jam baru sampai di desa Deme.(Link)