Menderita Diabetes, Yusnira Hanya Bisa Terbaring Lemah, Dampak Ekonomi Tak Mampu Berobat dan Anaknya Putus Sekolah

0
241
Foto: Kondisi Yusnira yang biasa disapa pak Yok terbaring di kasurnya di area dapur saat ditemui di rumahnya. (Foto Ags)

LINTASKAPUAS I KETAPANG,- Kisah pilu Yusnira (49) warga Kelurahan Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang, kini hanya bisa terbaring lemah dan menahan rasa sakit di kedua kakinya akibat menderita diabetes.

Tak hanya sakit, kaki pak Yok biasa ia disapa, sudah tampak parah dengan keadaan membengkak dan menghitam. Jika dilihat dari dekat, di area telapak kaki pak Yok penuh luka dan berlubang.

Ia pun mengaku tak pernah diobati dengan pengobatan yang layak.

“Saya obati cuma pakai daun insulin. Sudah bau busuk,” kata pak Yok, Jumat (31/5/2024) sore.

Bertahun menderita diabetes membuat
mantan security di salah satu perusahaan di Ketapang ini, tidak bisa lagi berjalan untuk mencari nafkah.

Dampak ekonomi pun membuat dirinya harus kehilangan istri karena perceraian. Selain itu, anak laki-laki semata wayangnya pun yang baru berusia 9 tahun terpaksa harus berhenti sekolah karena tak mampu biaya.

“Cerai itu sejak saya sakit. Anak saya putus sekolah pas mau naik kelas 3 SD karena belum bayar apa gitu saya lupa,” ujarnya.

Di rumah nya yang berlantaikan papan, selain sama anaknya, pak Yok juga tinggal bersama ibu nya yang berusia 80 tahun. Kondisinya pun tak lebih baik dari dirinya.

Ibu pak Yok sudah lama sakit dan hanya bisa terbaring di kasur dan sulit untuk berkomunikasi dan mengenal orang.

Untuk kebutuhan sehari-hari, ia berharap belas kasih dari kerabat dan tetangga sekitar rumah.

“Bantuan ada PKH, tapi itu untuk ibu saya. Biasa kakak saya dan tetangga yang mengantarkan makan sehari-hari,” ungkapnya.

Dengan suara yang merintih menahan kesakitan, pak Yok berharap bisa mendapat pengobatan yang layak agar bisa berobat ke rumah sakit.

Namun, faktor biaya yang membuat hal itu tak bisa terjadi.

“Dulu ada BPJS kesehatan dari tempat saya bekerja. Sekarang mau berobat pakai apa. Untuk sehari-hari saja berharap belas kasih orang,” tuturnya.

Untuk itu, ia mengharapkan ada perhatian dari pemerintah atau pihak-pihak yang bisa membantu ia untuk berobat sehingga bisa pulih dari sakitnya.

“Biar saya bisa kembali mencari nafkah untuk merawat ibu dan kembali menyekolahkan anak saya,” tukasnya.

(Ags)