Perjuangan Penyelenggara PSU Menuju Desa Deme – Ambalau

0
200
Akses Perjalanan Tim penyelenggara PSU ke TPS 2 Desa Deme lintasi sejumlah riam untuk bisa sampai ke titik lokasi

LINTASKAPUAS | SINTANG – Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang(PSU) di Daerah Pemilihan Sintang 5 yang terletak di TPS 2 Desa Deme Kecamatan Ambalau akan dilaksanakan pada tanggal 29 juni 2024 sesuai dengan surat keputusan Mahkamah konstitusi(MK) atas gugatan sengketa Pemilu yang berlangsung pada tanggal 14 Februari 2024 oleh Partai Gerindra.

Hanya saja untuk mencapai lokasi tersebut dibutuhkan waktu kurang lebih 2 hari perjalanan melalui jalur transportasi air yang melintasi riam dan jalan kaki. Sebagai langkah antisipasi, KPU Kabupaten Sintang sebagai pelaksana PSU di TPS 2 Bersama dengan rombongan harus berangkat tiga hari sebelum hari pemungutan suara ulang dilaksanakan untuk menghindari hal-hal yang bisa menghambat proses pemungutan.

Tim KPU Kabupaten Sintang bersama dengan rombongan dari KPU provinsi, Bawaslu Kabupaten, Pemerintah Kecamatan Ambalau berangkat dari ibu kota Kabupaten Sintang menuju lokasi PSU Desa Deme sejak tanggal 25 juni 2024 sekaligus membawa logistik Surat suara DPRD Kabupaten yang dikawal langsung dari Aparat Keamanan TNI-Polri.

Tim penyelenggara PSU TPS 2 Desa Deme lintasi hutan belantara menuju Desa Deme Kecamatan Ambalau kabupaten Sintang

Tim Rombongan pelaksana PSU TPS 2 Deme dipimpin langsung Ketua KPU Kabupaten Sintang, Edy Susanto didampingi Anggotanya, Selamet Bowo Santoso, akan menempuh waktu perjalanan kurang lebih dua hari menggunakan transportasi air melintasi jalur sungai ekstrim dan jalan kaki kurang lebih 3 jam melintasi hutan yang berbukit

Ketua KPU Kabupaten Sintang, Edi Susanto menyampaikan bahwa waktu yang dibutuhkan menuju lokasi PSU dilaksanakan dibutuhkan 2 hari perjalanan dari kota Sintang.

“Kami berangkat pada tanggal 25 juni 2024, dari sintang menuju kabupaten melawi lewat darat. Dari kabupaten melawi baru kami menempuh perjalanan lewat sungai dengan kendaraan Speedboat 40 PK, tujuh jam perjalanan baru sampai di ibu kota kecamatan Ambalau, karena sudah malam kami terpaksa menginap semalam dan dilanjutkan ke esok kan harinya,

Ke esokan harinya, lanjut Edy, baru kami melanjutkan kembali perjalanan dari ibu kota kecamatan ambalau menuju lokasi PSU Desa Deme, menggunakan perahu sampan 15 PK, karena untuk menggunakan speedboat tidak memungkinkan lagi mengingat lintasan jalur sungai banyak bebatuan dan riam ekstrim.

Jadi, untuk menuju Lokasi PSU di desa Deme, kami harus tiga kali sambung menggunakan alat transportasi air dengan lintasan sungai yang ekstrim dan banyak riam sehingga kami harus turun dari perahu dilanjutkan dua kali jalan kaki dengan jarak tempuh 3 jam perjalanan melintasi hutan dan perbukitan baru sampai di desa Deme.

Tim penyelenggara PSU TPS 2 Desa Deme lintasi perbukitan menuju Desa Deme Kecamatan Ambalau kabupaten Sintang

Kalau untuk Rute perjalanan, dari ibu kota Kecamatan Ambalau, kami menggunakan long boat ( perahu sampan 15 PK- Red) sampai desa Ukai, dari Desa Ukai kami melanjutkan perjalanan menuju desa menantak berjalan kaki melintasi hutan dan perbukitan, dari Desa menantak kami lanjut perjalanan melalui jalur sungai menggunakan Cis( sampan kecil-red) karena memang sungainya banyak riam sehingga tidak bisa dilalui dengan long boat, sampai di riam Panjang. Dari riam panjang kami kembali berjalan kaki melintasi perbukitan dan hutan kurang lebih 1 ½ jam perjalanan baru sampai di dusun Posuk, dari dusun posuk kami kembali melanjutkan perjalanan melalui jalur sungai menggunakan Sampan Cis, jadi kami sampai di lokasi PSU TPS 2 Deme pada hari kamis 26 juni 2024 sekitar pukul 18.30 wib malam.

Dalam perjalanan tersebut, Edy Susanto menyampaikan tim rombongannya ada yang tertimpa musibah. “Dalam perjalanan dari desa Menantak menuju riam panjang, ada satu unit sampan cis yang karam. Namun dalam peristiwa tersebut semuanya selamat, hanya satu orang yang mengalami cidera kaki sehingga dibawa kembali ke desa menantak untuk mendapatkan perawatan medis, yang lainnya tetap ikut lanjut perjalanan hingga ke desa Deme, ” pungkas Edy