Sampan Tim KPU Penyelenggara PSU TPS 2 Deme Karam di Riam Komboi Bawiu

0
133
Perjalanan Tim KPU penyelenggara PSU TPS 2 Desa Deme Kecamatan Ambalau saat melintasi riam batu, sampan harus ditarik agar bisa melanjutkan perjalanan
Perjalanan Tim KPU penyelenggara PSU TPS 2 Desa Deme Kecamatan Ambalau saat melintasi riam batu, sampan harus ditarik agar bisa melanjutkan perjalanan

LINTASKAPUAS | SINTANG – Salah satu Perahu Sampan Cis(sampan mesin-red) milik Warga yang ditumpangi oleh rombongan KPU yang akan ikut menyelenggarakan Pemungutan Suara(PSU) di dapil 5 TPS 2 Desa Deme kecamatan Ambalau Karam di sungai Jenggonoi tepatnya di riam Komboi Babiu. Pada rabu(26/6/2024)

Rombongan yang ikut diatas peristiwa karamnya perahu sampan tersebut yakni satu orang komisioner KPU, Selamat Bowo Santoso, satu Staf KPU, satu anggota PPK kecamatan, satu anggota KPPS PSU, satu anggota Panwascam, satu anggota TN- Polri dan Dua orang awak media Sintang.

Dalam peristiwa tersebut, satu orang Komisioner KPU tidak bisa ikut melanjutkan perjalanan karena mengalami cidera di bagian kaki terbentur Body perahu sampan sehingga bertolak kembali ke Desa menantak untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara penumpang lainnya selamat dan bisa lanjut melanjutkan perjalanan karena hanya barang-barang yang jatuh dan hanyut.

Salah satu anggota Polri pengawal Logistik PSU Deme, dari Polsek Ambalau, Briptu Ramadani, yang menjadi korban perahu sampan karam tersebut mengaku dua buah Handphone ikut jatuh kedalam sungai. tidak hanya itu dua awak jurnalis Sintang juga mengaku perlengkapan liputannya mulai HP dan Kamera ikut terendam air dan barang lainnya mengalami kerusakan.

Briptu Ramadani, menceritakan detik-detik karamnya perahu sampan yang ditumpanginya bersama rombongan penyelenggara PSU TPS 2 Deme saat perahu sampan hendak melintasi riam Komboi Babiu, tepat di tengah riam dengan arus sungai yang sangat deras sampan tiba2 berhenti karena tersangkut diatas batu.

“Awalnya, perahu sampan yang kami tumpangi, sudah berhasil melintasi dua riam, saat menuju riam ketiga, awalnya sampan melaju dengan tenang, namun saat tepat berada ditengah riam, perahu sampan berhenti karena mungkin tersangkut di batu, dan pada saat itu juga penumpang panik lalu loncat keluar, hanya saja karena arus air yang sangat deras membuat perahu berputar balik melintang, air langsung masuk kedalam sampan.

Saat saya keluar loncat dari perahu itu lah, Lanjut Briptu Dani, perahu berputar dan saya terlempar hampir tiga meter karena kena body sampan, saat itu juga Handphone saya jatuh dan tak bisa diselamatkan padahal sudah saya masukkan dalam kantong plastik, ” ungkapnya.

Sementara, Trianto yang merupakan Ketua PWI Sintang beserta ketua Ikatan Jurnalis Sintang , Hery Lingga yang terlibat dalam peliputan Pemungutan Suara Ulang(PSU) Desa Deme, yang menjadi korban perahu sampan karam tersebut juga mengaku sejumlah perlengkapan peralatan liputan juga ikut terendam.

Trianto menceritakan detik-detik karamnya sampan yang ditumpanginya. Mulai berangkat dari desa menantak, sudah dua riam yang dilewati dan tepat di jalurnya, hanya saja riam yang ketiga sangat ekstrim, namun sampan tetap melaju berusaha melintasi riam. naas, tepat di tengah riam, sampan tidak bergerak lagi,

“Saat sampan sampai ditengah tak bergerak lagi, masinis dan satu penumpang melompat keluar untuk mendorong perahu sampan, namun karena arus sungai yang sangat deras seketika membuat perahu berputar dan saat itu lah penumpang terlempar keluar semua, ” papar Tri.

Sementara Hery Lingga mengaku, tidak menduga jika perahu yang ditumpanginya akan karam karena motoris perahu tersebut merupakan warga setempat dan pastinya sudah berpengalaman dan menguasai medan, ditambah dua riam sudah dilintasi dengan lancar.

“Saya tak menduga jika perahu yang kami tumpangi karam, apalagi para motorisnya itu adalah warga setempat, yang pastinya sudah berpengalaman dan menguasai medan lalu lintas sungai itu, kemungkian karena jumlah penumpang melebihi kapasitas, diatas perahu itu ada 10 Orang, ” ucapnya.

Lingga juga mengaku, saat perahu berhenti diatas riam dirinya langsung melompat keluar bersama dengan penumpang lainnya, karena langsung berat sampan ringan membuat perahu sampan goyang dan langsung melintang didorong arus sungai yang sangat deras. Karena berada diposisi saya di hilir perahu, saya kembali berputar meloncat ke hulu perahu, takut kalau di hilir perahunya bergerak hanyut, setelah saya di hulu perahu, saya melihat pak bowo, komisioner KPU masih berdiri di hilir sampan, saya mencoba meraih tangannya, namun perahu keburu bergerak dan menimpa kakinya dan beliau langsung mundur hanyut dibawa arus sungai, tapi kawan-kawan yang lain sigap melakukan pertolongan, sementara saya masih tetap menahan perahu agar tidak bergerak karena masih ada satu orang staf KPU bertahan diatas perahu hingga perahu penuh dengan air sungai, ” pungkasnya.

Atas peristiwa musibah yang dialami oleh tim rombongan pelaksana PSU TPS 2 Desa Deme tersebut, satu orang Anggota komisioner, tidak bisa melanjutkan perjalanan dan langsung dibawa kembali ke desa menantak untuk mendapatkan perawatan medis, sementara penumpang lainnya, tetap melanjutkan perjalanan menuju lokasi PSU desa Deme diangkut perahu sampan warga lainnya.