Pustu Buah Pokir Dewan di Resmikan Bupati Sintang

0
1315

BUPATI AJAK “KEROYOKAN” ATASI STUNTING

Pemotongan Pita oleh Bupati Sintang sebagai tanda diresmikannya Pustu Gandia Hulu Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang didampingi ketua komisi A DPRD Sintang dan Camat Dedai
LINTASKAPUAS I SINTANG – Bupati Sintang Jarot Winarno meresmikan Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Gandis Hulu Kecamatan Dedai, Minggu (24/3). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan peninjauan gedung oleh Bupati Sintang.
Pustu tersebut dibangun berdekatan dengan gedung serbaguna Desa Gandis Hulu. Pembangunan Pustu menggunakan pokok pikiran Ketua Komisi A DPRD Sintang Syahroni sebesar Rp 365 juta.
Hadir dalam acara peresmian Ketua Komisi A DPRD Sintang Syahroni, Kepala Dinas Kesehatan Sintang Harysinto Linoh, Kepala Dinas Pendidikan Lindra Azmar, Camat Dedai Subendi, Danramil dan Kapolsek Dedai serta undangan lainnya.
Ketua Komisi A DPRD Sintang Syahroni mengatakan, pembangunan Pustu merupakan usulan yang disampaikan masyarakat melalui Musrenbang. Selain itu, ia menilai bahwa pembangunan pustu di Desa Gandis Hulu sangat mendesak.
“Saya melihat Pustu ini sangat mendesak untuk memberikan pelayanan kesehatan di Desa Gandis Hulu. Mengingat, jika pelayanan kesehatan hanya bertumpu pada Puskesmas di Kecamatan Dedai, masyarakat tentu kesulitan. Mengingat akses kadang terkendala, salah satunya banjir,” bebernya.
Dengan latar belakang itulah, kata politisi PKB ini, pada tahun anggaran 2018 dan anggaran perubahan, dirinya menganggarkan melalui aspirasi/pokok pikiran dirinya sebagai anggota DPRD Sintang setelah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.
“Saya berharap dengan hadirnya Pustu di Desa Gandis Hulu, pelayanan kesehatan bisa dinikmati masyarakat. Dan masyarakat lebih dekat untuk mengakses sarana kesehatan yang ada,” harapnya.
Dengan berdirinya Pustu, ia meminta masyarakat ikut memelihara dan menjaga sarana yang ada. Yang tak kalah penting, ketika sudah ditempatkan tenaga kesehatan, bisa terjaga hubungan baik dengan semua pihak.
“Jangan sampai hubungan antara tenaga medis dengan masyarakat tidak akur. Karena hal ini akan berpengaruh pada pelayanan kesehatan. Mudah-mudahan, hal itu tidak terjadi sini nantinya,” ucapnya.
Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa pembangunan Pustu baru, bertumpu pada Dana Alokasi Umum (DAU). Biasanya, porsi DAU untuk Dinas Kesehatan jumlahnya sangat kecil.
“Anggaran itu paling banyak untuk membayar honor daerah atau kegiatan rutin (kegiatan preventif). Makanya, ketika ada inisiasi dari anggota dewan yang mengalokasikan aspirasinya untuk pembangunan Pustu atau sarana lainnya, tentu sangat bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.
Meski sudah diresmikan, ia mengakui pembangunan sarana pendukung Pustu Desa Gandis Hulu belum selesai. “Tanggung jawab ini yang harus kita selesaikan. Nanti akan dibantu Rp 120 juta lagi untuk instalasi listrik, meubeler dan air bersih,” jelasnya.
Jarot mengatakan, dengan adanya Pustu di Desa Gandis Hulu, pelayanan kesehatan pada masyarakat akan lebih dekat. Mengingat, salah satu indeks pembangunan desa dalam bidang kesehatan bunyinya adalah sarana kesehatan harus bisa dijangkau masyarakat dalam waktu kurang dari 30 menit.
“Bayangkan kalau Pustu tidak ada disini, kemudian mereka harus mengakses layanan kesehatan lebih dari setengah jam. Tentu hal ini tidak sesuai dengan indeks pembangunan desa,” urai Jarot.
Diharapkan Jarot, pembangunan Pustu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Salah satunya kegiatan kuratif, pengobatan, rehabilitatif serta kegiatan promotif dan preventif kesehatan ibu dan anak. “Apalagi, kita sekarang ini sedang sama-sama bersinergi memberantas stunting,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh berterima kasih dengan angota dewan yang sudah memberikan pokok pikirannya untuk pembangunan Pustu Desa Gandis Hulu. Ia berharap, Pustu Desa Gandis Hulu dapat bermanfaat untuk seluruh masyarakat.
“Pustu Desa Gandis Hulu berasal dari pokok pikiran pak Syahroni. Bayangkan jika 35 anggota DPRD menyisihkan pokok pikiran untuk pembangunan 2 unit Pustu per orang. Artinya ada 70 unit Pustu dibangun setiap tahun. Jika dikalikan 5 tahun, jumlahnya 350 pustu. Jika itu terjadi, pemerintah daerah sangat terbantu dan tidak terlalu pusing untuk menganggarkan,” jelasnya.
Mengingat, anggaran pembangunan Pustu selama ini menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. “APBD kita belum bisa membangun Pustu untuk semua desa di Kabupaten Sintang. Makanya, kami butuh sekali bantuan dari temen-teman di legislatif,” katanya.
Makanya, ia bersyuku Pustu Desa Gandis Hulu bisa dibangun berkat pokok fikiran dewan. Mengenai penempatan tenaga medis, akan lakukan oleh Kepala Puskesmas Dedai.
“Saya minta petugasnya nanti selalu stand by, tidak sering pulang kampung. Boleh saja pulang, setidaknya tiga bulan sekali. Jadi, ketika masyarakat ingin berobat, kapanpun selalu siap,” pintanya.
Sinto berharap kedepan, masyarakat tidak lagi takut kerobat karena tidak punya uang. Ia menegaskan, Polindes, Pustu hingga Puskesmas siap melayani seluruh masyarakat.
“Apabila tidak punya BPJS, ada Perda tarif kesehatan dari Kabupaten Sintang. Jika tetap ndak mampu membayar sesuai Perda tariff itu, ngomong saja dengan Kepala Puskesmasnya supaya digratiskan,” sarannya.
Kepala Desa Gandis Hulu Hijrah Firmansyah mengatakan, pembangunan pustu di desanya merupakan bukti kehadiran pemerintah. Itu juga menandakan bahwa pemerintah peduli dengan kesehatan masyarakat. Ia kemudian berterima kasih pada Syahroni, anggota DPRD Sintang yang sudah memberikan aspirasi untuk pembangunan Pustu di desanya.
“Semoga keberadaan Pustu ini bisa melayani masyarakat sesuai keinginan kita bersama. Mohon pada Kadinkes dan Kepala Puskesmas Dedai agar tenaga medis yang ditugaskan, selalu siap melayani masyarakat. Dan masyarakat bisa menghargai tenaga medis yang ada, “Pungkasnya.(*)