Ruas Pandan-Merarai Rusak, Perusahaan dan Pemerintah Diminta Bertindak

0
1376
Kerusakan jalan Simpang Pandan-Merarai

LINTASKAPUAS.COM,SINTANG-Keluhan mengenai kondisi jalan yang rusak di Kabupaten Sintang seakan tidak ada habisnya. Kali ini disuarakan masyarakat Sungai Tebelian yang mengeluhkan kerusakan ruas jalan Simpang Pandan-Merarai. Mereka mendesak pemerintah dan perusahaan yang berinvestasi di daerah itu segera mencari solusi.

Desakan agar jalan segera diperbaiki bukannya tanpa alasan. Saat ini kondisi jalan rusak parah dan sulit dilalui. Kondisi ini diperparah dengan tingginya curah hujan akhir-akhir ini. Jalan yang dulunya aspal, kini berganti jadi tanah kuning penuh lumpur.

Rusaknya jalan itu membuat kendaraan sulit melintas. Kendaraan yang macet dan terguling di jalan seakan jadi pemandangan lumrah. Padahal, jalan itu merupakan akses vital bagi masyarakat dua kecamatan. “Ruas jalan Simpang Pandan-Merarai kurang diperhatikan pihak perusahaan. Padahal mereka kerap menggunakan jalan ini untuk mengangkut buah sawit. Dulu, jalan ini aspal, sekarang jadi tanah kuning,” ungkap Kepala Desa (Kades) Kajang Baru, Yatiman.

Mirisnya, ruas jalan itu berdampingan dengan Bandara Tebelian yang diproyeksikan jadi lapangan terbang internasional. Selain itu, ruas jalan yang dimaksud merupakan akses utama dua kecamatan yakni Kecamatan Sungai Tebelian dan Kecamatan Tempunak bagian hulu. “Sejak puluhan tahun lalu, baru tahun 2017 jalan tersebut dapat bantuan dari pemerintah. Walaupun kurang maksimal, kami tetap berterima kasih atas kepedulian itu,” kata dia.

“Tapi yang kami sesalkan, perusahaan kurang sigap membantu mengatasi masalah kerusakan jalan itu,” sesal Yatiman.

Truk sawit terguling di ruas jalan Simpang Pandan-Merarai yang rusak

Sopyan Haryano, Ketua BPD Desa Manter menambahkan, meski jalan Simpang Pandan-Merarai merupakan jalan kabupaten, sudah seharusnya pihak perusahaan ikut peduli. Mengingat sekian tahun jalan itu menjadi akses bagi perusahaan perkebunan. “Seharusnya perusahaan ikut bertanggungjawab merawat jalan tersebut,” tegasnya.

Dia mengungkap, ada tujuh titik jalan yang mengalami kerusakan parah. Dampaknya mobil sulit melintas. Tak jarang harus ditarik mobil lain agar lancar melewati kubangan yang dalam. “Kalau mengendarai mobil double gardan sih aman-aman jak. Lain halnya kalau menggunakan mobil biasa, siap-siap jak terbenam di lumpur,” katanya.

Tokoh masyarakat Simpang Manter, Yoki Susanto menyatakan, seharusnya pemerintah mengkaji ulang terhadap pengalihan fungsi jalan. Yakni dari yang semula jalan kabupaten ke jalan perkebunan. Sehingga jalan tersebut berubah fungsi. “Dengan kondisi jalan yang dulunya aspal kini menjadi tanah, hal ini lah yang menimbulkan pertanyaan banyak pihak. Apakah jalan tersebut merupakan tanggungjawab pemerintah atau perusahaan. Makanya, alih fungsi jalan perlu dilakukan,” sarannya.

Sementara itu, Kades Merarai 1, Paimin juga menyampaikan keinginan masyarakat terkait ruas jalan yang dikeluhkan sejak lama. “Intinya masyarakat minta kepada pemerintah dan perusahaan supaya mencari solusi. Dengan memperhatikan kondisi jalan yang semakin hari kian memprihatinkan, mohon secepatnya lah diperbaiki” pintanya.

Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Sintang Dapil 4 (Kelam Permai, Dedai, Sungai Tebelian), Anton Isdianto. Menurutnya, selama ini masyarakat sangat kesulitan dengan kondisi kerusakan jalan yang semakin parah. “Intinya masyarakat menginginkan agar jalan Simpang Pandan-Merarai cepat diperbaiki demi lancarnya perekonomian mareka. Kalau jalan bagus, ekonomi masyarakat tentu ikut meningkat,” katanya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, dalam hal perbaikan ini pemerintah juga harus melibatkan pihak perusahaan yang memang menggunakan jalan itu. “Perusahaan jangan tutup mata lah dengan kondisi jalan itu. Toh selama ini mereka juga menggunakannnya, kan. Memang itu jalan kabupaten. Tapi perusahaan wajib peduli. Apalagi jalan ini kan tak jauh dari ibukota Sintang juga,” pungkas Anton.