Simpang Dua Dilanda Banjir, Ratusan Rumah Terendam Air, Akses Jalan dan Jembatan Terputus, Warga Berharap Ada Bantuan

0
680
Foto salah satu akses jalan dan jembatan yang terputus akibat banjir. (Foto Warga)

LINTASKAPUAS I KETAPANG – Kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang Kalbar dilanda Banjir, Ratusan rumah warga di beberapa desa yang ada di Kecamatan tersebut terendam air. Selain itu banjir tersebut juga membuat akses jalan dan jembatan terputus sehingga membuat daerah tersebut terisolir.

Tak hanya itu banjir juga membuat seluruh warga yang rumahnya terdampak banjir harus mengungsi ketempat dataran yang lebih tinggi.

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Simpang Dua, Martinus Dadho membenarkan kalau telah terjadi banjir dibeberapa desa yang ada di Kecamatan Simpang Dua. Ia mengakui banjir tersebut membuat banyak masyarakat mengungsi.

“Banjir mulai terjadi Senin pagi akibat hujan yang terjadi sejak hari Minggu. Hari ini (Selasa-red) banjir semakin tinggi karena hujan yang terus terjadi,” ujarnya Selasa (22/09/2020).

Lanjut Dadho mengatakan, ketinggian air bervariasi bahkan dibeberapa titik paling parah diantaranya di Dusun Sekucing Baru Desa Semandang Kanan air sudah mencapai atap rumah warga.

“Disana ada beberapa kampung yang berada di desa Semandang Kanan diantaranya bengkolok, sekatak, tolok mas, burang, samak, sungai payan, sedamar, sungai dua, pani, mpringat serta sungai tontang yang terdampak paling parah,” ungkapnya.

Dadho menerangkan, dari informasi yang didapatnya dari warga untuk desa yang terlanda banjir diantaranya Desa Semandang Kanan, Kamora, Pampar Sebomban, Mekar Raya.

“Bahkan sudah banyak warga yang terpaksa pasrah meninggalkan harta mereka dan rumah untuk mengungsi ke dataran yang cukup tinggi,” jelasnya.

Dadho menambahkan, banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Simpang Dua kali ini dinilai paling parah bahkan banjir ini memutuskan jembatan penghubung antara Desa Mekar Raya dan Semandang Kanan.

“Bulan februari sempat banjir tapi tidak separah ini, banjir sangat parah bahkan jembatan penghubung Desa Mekar Raya dan Semandang Kanan yang baru selesai diperbaiki terputus kembali,” tuturnya.

Untuk itu, Dadho berharap agar pemerintah melalui instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Ketapang dapat segera mengirimkan bantuan dan membantu evakuasi terhadap masyarakat yang saat ini masih terisolir.

“Karena masyarakat banyak tidak ada alat transportasi air sehingga terisolir sebab jalan darat banyak terputus itu kita khawatirkan, harapan kita agar segara ada bantuan untuk evakuasi meskipun saat ini anggota TNI, Polisi dan pihak terkait bahu sudah membahu melakukan evakuasi,” tutupnya. (Agsfy)