Bupati: Pendidikan Harus Membangun 3 Keterampilan Pokok Pelajar

0
1045
Bupati Sintang Jarot Winarno Jarot saat membuka O2SN dan FLS2N tingkat SD SMP se-Kabupaten Sintang tahun 2019 di Stadion Baning.

LintasKapuas, SINTANG-Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan  perkembangan jaman yang memasuki era revolusi industri ke-4 saat ini, telah membawa tantangan baru bagi dunia pendidikan.

“Untuk itu segenap sumber daya pendidikan harus bekerja keras dan bersinergi membangun sedikitnya tiga komponen keterampilan pokok yang dibutuhkan anak-anak saat ini, yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi dan kompetensi,” kata Jarot.

Itu dikatakan Jarot saat membuka secara resmi kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Sintang tahun 2019 di Stadion Baning.

Ia mengatakan, dalam komponen literasi, ada 6 jenis literasi yang mesti dibangun bersamaan, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi finansial, literasi sains, literasi budaya dan kewarganegaraan, serta literasi digital.

Nah, keterampilan olahraga dan seni merupakan diantara jenis literasi yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan siswa-sisiwa yang menjadi sosok yang sehat, lincah, cerdas, adaptif dan berdaya saing di era revolusi industri yang disebut internet of thing saat ini,” katanya.

Oleh karenanya,  para siswai ini patut bersyukur dan berbangga dapat mengasah keterampilan dan literasi olahraga dan seni melalui event olimpiade olahraga dan festival seni yang dihelat selama 2 hari ini.

“Tentu saja hasilnya akan terjaring secara kompetitif berbagai bakat, talenta dan kemampuan anak-anak didik kita. Sehingga mereka mampu mencapai prestasi dan memaksimalkan kemampuan yang dimiliki,” katanya.

Dikatakan Jarot, karakter anak-anak yang berbakat, sehat, cerdas, siap bersaing dan optimis, akan menjadi modal pembangunan daerah yang sangat diharapkan. Yakni untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas sebagai komponen visi pembangunan kita.

Untuk itu Jarot pun berpesan kepada para peserta untuk menampilkan semua bakat dan kemampuan dibidang olahraga dan seni di event olimpiade ini. Agar  prestasi olahraga dan seni dalam kegiatan ini dapat di raih dengan maksimal.

“Selain itu juga Kepala Sekolah (Kepsek) harus terus menanamkan nilai dan spirit bersaing kepada para anak didiknya. Sehingga kesempatan lomba ini dapat mengukur keberhasilan pendampingan masing-masing,” ucapnya.

“Menang dan kalah harus dapat diterima dengan jiwa besar. Karena disini diajarkan tentang nilai sportifitas dan nilai kompetisi. Dengan dua nilai tersebut, ke depan kalian akan terbiasa menghadapi berbagai tantangan sehingga kalian akan siap menjadi pemenang dalam kehidupan ini,” pesanya kepada para peserta.

Semenatara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang Lindra Azmar mengatakan kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Sintang tahun 2019 dilaksanakan selama dua hari yakni 29-30 April 2019.

“Pesertanya 397 orang terdiri dari 290 orang atlit dan 107 official atau pelatih dari 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang,” katanya.

Kecamatan yang tutu serta diantaranya yakni Kecamatan Sintang, Dedai, Binjai Hulu, Tempunak, Ketungau Hilir, Sungai Tebelian, Kelam Permai, Kayan Hilir, Kayan Hulu dan Sepauk.

“Sementara ada 4 kecamatan yang tidak ikut serta yakni Ketungau Hulu, Ketungau Tengah, Serawai dan Ambalau.

Lindra menambahkan untuk cabang olahraga yang di pertandingkan yakni atletik putra/putri, renang putra/putri, bulu tangkis putra/putri, pencak silat putra/putrid an karate putra/putri. Sementara untuk cabang seni yang di perlombakan yaitu menyanyi tunggal, lomba menari, lomba gambar bercerita, pantomin dan lomba kriya anyam.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan bakat dan minat para siswa dalam bidang olahraga dan seni. Membina dan mempersiapkan olahragawan berprestasi sejak dini sehingga mereka menggemari seni sejak dini, tumbuhnya jiwa sportivitas. Serta memberikan wadah untuk berkreasi dan beprestasi,” pungkas Lindra.