Dewan Keluhkan Buruknya Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Rujukan

0
1187

Syahroni, menyampaikan keluhannya di Ruang Pengaduan terkait dengan buruknya pelayanan rumah sakit rujukan sintang
LINTASKAPUAS I SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sintang, Syahroni mengeluhkan buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan di Rumah sakit Rujukan khususnya terkait keberadaan dokter Spesialis bedah yang jarang stanby di tempat saat jam kerja.
Akibat hal tersebut banyak pasien yang terpaksa menunggu sejak pagi hingga siang hari dan harus ikut mengantri. Tak terkecuali Syahroni yang juga pada saat itu hendak melakukan Cekup kesehatan terhaap penyakit yang dikeluhnya terpaksa harus menunggu hingga dua hari
“Saya sudah dua hari ini datang kesini, dari kemarin dan hari ini, tapi dokter spesialisnya selalu tidak ada ditempat. Saya membayangkan, saya saja diperlakukan seperti ini, bagaimana dengan masyarakat biasa yang datang jauh- jauh dari kampung dan sangat membutuhkan pelayanan,” ucapnya kepada wartawan pada . Kamis(27/6/2019)
Selain itu, politisi PKB ini juga mengaku kesal dengan layanan pengaduan yang ada di Rumah Sakit Rujukan tersebut. Pasalnya, ia menilai pelayanan tersebut belum maksimal mengingat sulitnya masyarakat untuk menyampaikan keluhannya terhadap pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Rujukan tersebut.
“Saya datang ke layanan pengaduan, ternyata tidak ada orang, telepon nomor pengaduan tidak diangkat. Security disitu juga sudah wanti-wanti agar saya tidak merusak inventaris yang ada di Rumah Sakit ini, padahal saya tak ada berniat begitu. Setelah ada petugasnya, form pengaduannya yang malah tidak ada. Ini lah yang saya nilai belum maksimal,” ucapnya.
Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ade M. Djoen Sintang, Rosa Trifina mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat Kabupaten Sintang meskipun adanya dua Rumah Sakit yang terpisah ini akan membuat kendala tersendiri.
“Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Rujukan ini dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga selesai, kenapa demikian karena dari pukul 08.00 WIB dokter spesialis kita harus memprioritaskan penanganan di RSUD Ade M. Doen yang merupakan rawat inap, setelah pemeriksaan disana, baru melakukan pelayanan ke RS. Rujukan,” ucapnya.\Rosa berharap kedua rumah sakit tersebut dapat segera disatukan sehingga memberikan petugas medis baik dari dokter umum maupun dokter spesialis bisa memberikan pelayanan lebih baik lagi.
“Jika disatukan, maka akan lebih efisien, tapi kalau untuk tahun ini memang tidak bisa karena masih banyak yang harus dibangun dan dibenahi. Kita berharap segera dapat disatukanlah meminimalisir terjadinya hal yang demikian,” tukasnya.
Setelah mendapat penjelasan langsung dari Managemen Rumah Sakit, Akhirnya, Ketua Komisi DPRD Sintang ini baru bisa memaklumi atas kondisi yang terjadi. Hanya saja tidak bisa dibiarkan seperti itu terus. Mengingat pelayanan kesehatan harus tetap menjadi prioritas karena berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Kalau mendengar penjelasan dari pihak rumah sakit tadi, katanya pelayanan Rumah Sakit saat ini terpecah dua karena harus melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit Ade M. Djoen Sintang dan Rumah Skait Rujukan, dengan kondisi tersebut kita maklumi. Karena meskipun memiliki tiga dokter bedah, tapi hanya satu yang ada disini karena yang dokter satunya lagi sakit dan yang satunya lagi sedang manasik haji di Tangerang. Sehingga dokter bedah hanya tinggal satu dan harus melakukan pemeriksaan di dua RS yang jaraknya cukup jauh dan memakan waktu,” jelasnya.
Meski demikian, Syahroni meminta agar kondisi tersebut segera dibenahi, agar pelayanan buruk seperti itu tidak berlarut-larut terjadi. “ paling tidak kondisi yang terjadi saat ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak manajemen Rumah sakit agar bisa membenahi pelayanannya, “pungkas Syahroni.