Dewan Upacara Hari Pancasila di Jalan Rusak

0
1033
Anggota DPRD Sintang, Alan saat meninjau jalan rusak Tebidah-Serawai

LINTASKAPUAS.COM,SINTANG-Hari lahirnya Pancasila 1 Juni lalu diperingati dengan cara berbeda oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD Sintang, Alan. Bersama unsur pimpinan kecamatan, mereka menggelar upacara di ruas jalan Tebidah-Serawai yang mengalami kerusakan.

“Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan atas kerusakan jalan. Ada Kapolsek, Danramil dan pihak kecamatan yang hadir. Peserta upacara kurang lebih 70-80 orang,” bebernya.

Alan mengatakan, dirinya bersama Suyanto Tanjung (Anggota DPRD Kalbar) dikesempatan itu sekaligus meninjau jalan Simpang Medang-Serawai yang merupakan kewenangan pemerintah Provinsi Kalbar dan jalan Serawai-Ambalau yang jadi kewenangan Pemkab Sintang.

“Kami membawa serta kru TV swasta nasional agar masalah ini diketahui oleh orang banyak. Supaya pemerintah pusat juga mengetahui bahwa bukan hanya jalan-jalan di Papua saja yang perlu perhatian. Tapi di Kalbar khususnya Kabupaten Sintang juga memerlukan hal yang sama. Kami ingin semua tahu kalau ada bagian dari NKRI yang belum terbangun. Ini lo jalan Sintang yang bermasalah (rusak-red),” kata Alan.

Ia mengatakan, meski kewenangan penanganan ruas jalan yang dimaksud berada di provinsi maupun kabupaten, pihaknya ingin pemerintah pusat juga memberikan perhatian. “Apalagi pemerintah juga punya program membangun dari pinggiran,” jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, jalan rusak diantara Tebidah-Serawai panjangnya kurang lebih 60 kilometer. “Kondisinya rusak parah saat musim hujan. Kalau kemarau, bisa dipaksanakan lewat,” bebernya.

Selaku wakil masyarakat Serawai-Ambalau, Alan mengatakan pihaknya tidak ingin muluk-muluk terkait penangananan jalan. “Kami ndak minta harus diaspal,  disirtu (ditimbun pasir dan batu-red) saja sudah cukup. Biayanya juga tidak terlalu besar,” tegasnya.

Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Suyanto Tanjung mengatakan penanganan jalan Simpang Medang-Serawai tidak dianggarkan tahun ini. Namun ada anggaran tahun 2016 untuk ruas Simpang Medang-Nanga Mau Rp53 M.

“Saat ini ruas Nanga Mau-Tebidah-Serawai hanya ditangani oleh Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPJJ). Cuma dananya kecil, kurang lebih Rp1 M. Dan sebesar itu tentu tidak cukup menangani ruas jalan rusak yang cukup panjang. Beli material jak kurang,” bebernya.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi jalan menuju Serawai hingga kini tak pernah bagus. “Sudah 72 tahun Indonesia merdeka, ruas jalan hingga Serawai ndak pernah bagus. Ini miris sekali, selama ini masyarakat masih terus bermimpi agar jalan dikerjakan,” katanya.

“Kasihan masyarakatnya jalau jalan rusak. Apalagi ruas jalan itu merupakan jalur mudik Lebaran. Untuk mudik perlu biaya tinggi,” sambungnya.

Ia mengatakan dirinya selalu memperjuangkan agar jalan menuju Serawai diperbaiki. “Kami udah capek, tiap hari nyaris barantem terus dengan dinas terkait. Tapi hingga sekarang belum ada perhatian,”sesalnya.