Ditemukan 3 Kasus Rubella di Sintang

0
1010
Dinas Kesehatan Sintang belum lama ini berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sintang terkait imunisasi rubella

LINTASKAPUAS.COM,SINTANG-Kepala Dinas Kesehatan Sintang Harysinton Linoh mengatakan saat ini sudah ditemukan tiga kasus positif rubella di Bumi Senentang. Satu orang di Kecamatan Kayan Hilir dan dua orang di Kecamatan Sintang.

“Oleh karena itu, saya mengimbau masyarakat yang anaknya berumur 9 bulan-15 tahun segera bawa anak ke Puskesmas untuk imunisasi MR,” imbau Sinto usai meninjau operasional Rumah Sakit Ade M Djoen di Jalan Oeveng Oeray, Selasa (2/10).

Pria yang akrab disapa Sinto ini menyampaikan bahwa bahaya penyakit rubella bisa menyebabkan cacat pada anak. “Untuk memperbaiki kecacatan hampir tidak mungkin. Kalaupun mungkin, perlu biaya besar. Contohnya tuli, kalau dioperasi perlu biaya ratusan juta,” katanya.

Dikesempatan itu, Sinto mengungkapkan Dinas Kesehatan Sintang belum lama ini berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sintang terkait imunisasi rubella. “Kami minta dukungan dari MUI Sintang untuk menyukseskan program imunisasi MR. Dan MUI menyatakan sudah siap mendukung,” bebernya.

Sinto mengakui, pihaknya berkonsultasi ke MUI tidak terlepas dari belum optimalnya capaian imunisasi MR di Kecamatan Sintang, tepatnya di Tanjung Puri dan Sungai Durian. Secara keseluruhan, capaian imunisasi MR sudah 92 persen. Tapi di Tanjung Puri dan Sungai Durian baru sekitar 60 persen.

“Makanya kami minta bantuan MUI. Mengingat fatwa MUI pusat dinyatakan boleh. Dan MUI Sintang siap mendukung untuk mendongkrak capaian imunisasi MR di Kabupaten Sintang terutama di wilayah Tanjung Puri dan Sungai Durian itu,” katanya.

Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, komunikasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Sintang ke MUI untuk meminta fatwa lokal merespon putusan pusat. “Sebagai professional, kita tahu dengan lambannya imunisasi MR akan terjadi kantong-kantong MR. Jika di daerah lain capaian 80 persen sementara coverage di kita rendah, maka kuman larinya ke tempat kita. Imunitas kelompok pada tempat lain akan merugikan pada kelompok yang belum terimunisasi,” urainya.

Terkait kasus rubella yang muncul, Jarot berharap agar itensitasi imunisasi MR diintensifkan ditempat-tempat tersebut.