FKMS Sintang Gelar “Tukar Paham” Soroti Masalah Media Sosial

0
1333

Sekjen FKMS Sintang, Suci Cisikia Putri menyampaikan sambutannya dalam acara dialog interaktif tukar paham masalah media sosial
LINTASKAPUAS I SINTANG – Forum Komunikasi Masyarakat Sipil (FKMS) Sintang kembali menggelar dialog interaktif tukar paham. Kegiatan dilaksanakan di café Hermes Hotel My Home pada Kamis (21/2).
Kegiatan diikuti oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah, komunitas atau organisasi dan termasuk kalangan pelajar.
Sekjen FKMS Sintang, Suci Cisikia Putri dalam sambutanya mengungkapkan bahwa perkembanga media social di Sintang khususnya sangat luar biasa. Oleh karena itu menurutnya perkembangan teknologi internet ini harus juga memberikan manfaat yang besar juga bagi daerah.
“Kita tahu begitu banyak potensi local di daerah kita ini. Kita ingin melihat sejauh mana para pelaku media social ini turut membantu mengembangkan potensi daerah ini. Jika media social bisa mengambil peran ini, maka menurut saya media social juga turut berperan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di sintang ini,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Cisika mengatakan bahwa dalam forum tukar paham ini, semua peserta bisa menjadi narasumber dan bisa bicara, khususnya dalam kontek media social. Diskusi public di pandu oleh Moderator Taufik Hidayat. Tampil sebagai pembicara antara lain Ketua HIPMI, Diskominfo, Owner akun SintangInformasi dan dari Generasi Pesona Indonesia (GENPI).
Mardiansyah, ketua Himpunan pengusaha muda Indonesia (HIPMI) mengyatakan bahwa keberadaan media social sangat membantu para pelaku usaha untuk mempromisikan usaha mereka.
“Media social adalah media yang gratis bagi para pelaku usaha. Saya sebagai ketua HIPMI tentu lebih melihat dari sisi ekonomi. Hari ini berkumpul di sini sudah berkumpul dari kalangan akademisi, pelaku usaha dan ada pemerintah yang bisa mengatur regulasinya. Selain itu perlu juga dilakukan connect dan collaboration. Hal ini menjadi penting untuk di tindaklanjuti dan tidak habis hanya di diskusi ini saja,”tegasnya.
Sementara pendiri Sintang informasi Inggar Alvando mengatakan bahwa saat ini akunt instragamnya telah mencapai kurang lebih 50 ribu follower. Dengan akun ini menurutnya saat ini orang sintang yang memilki akun Instagram bisa mengetahui kejadian atau mendapatkan banyak informasi tentang berbagai hal.
“Yang kami lakukan hanya menampilkan dan memforward informasi yang di sampaikan oleh follower ke admin kami. Kalau kita memang ingin berkomitmen mengembangkan potensi local Sintang, maka mati kita lakukan bersama-sama,”katanya.
Sementara itu, Feni Purwandi mengatakan bahwa sebanyak apapun dana yang dimiliki oleh pemerintah, tidak mungkin pemerintah mampu membangun sintang ini sendiri. Keberadaan media social sangat membantu pemerintah, kita bisa saling mendukung antara pemerintah dengan pihak-pihak lain yang memang berkeinginan untuk pembangunan di sintang menjaid lebih baik,”jelas Feni.
Selanjutnya Ristandi dari dinas pariwisata mengharapkan agar pertemuan yang digagas oleh FKMS ini akan ada follow upnya.
Menurutnya ketika berbicara potensi yang ada di sintang ini, diakuinya bahwa dinas pariwisata memiliki pula banyak keterbatasan.
“Forum pertemuan ini harus dilanjutkan dengan komitmen bersama,”tegasnya.
Dedi Wahyudy atau yang akrab di sapa Uju Deder, pegiat lingkungan Sintang menilai bahwa diskusi public hari ini tentang peran media dalam mengembangkan potensi local di Sintang tidak belum sampai pada jawaban yang diharapkan.
“Persoalanya adalah, pembicaraan kita hari ini tidak didasarkan pada data-data, baik tentang potensi local yang ada di sintang atau tentang siapa saja yang sudah melakukan upaya mengembangkan potensi local yang ada di Sintang. Ke depan, pertemuan-pertemuan atau diskusi kita tentu kita harapkan akan lebih bisa terarah, jika kita memiliki data dan informasi yang lebih banyak. Jadi harus kita akui memang, kita masih lemah dalam hal data base,”pungkasnya.