Gelar Konferensi Pers, Junaidi dan Sahrani Tegaskan Majunya Ia di Pilkada 2020 Bukan Merupakan Boneka

0
777
Pasangan Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Ketapang, Junaidi – Sahrani yang didampingi oleh Pimpinan Partai Pengsung, saat menunjukan surat penguduran dirinya sebagai anggota DPRD Ketapang sebagai bukti keseriusannya maju di Pilkada 2020. (Foto Ags Fy)

LINTASKAPUAS I KETAPANG – Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Ketapang, Junaidi – Sahrani menggelar Konferensi Pers di Sekretariat Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) yang beralamat Jalan R Suprapto pada Senin (20/07/2020) sekitar pukul 16.00 Wib.

Dalam Konferensi Pers nya, Pasangan bakal Calon Bupati dan bakal Calon Wakil Bupati yang diusung oleh 4 Partai Politik (Nasdem, PPP, PKS dan PKB) tersebut menegaskan bahwa majunya Ia di Pilkada 2020 bukan merupakan boneka melainkan panggilan hati dan sudah kebulatan tekadnya untuk membangun Ketapang sesuai dengan Visinya yaitu #MasyarakatMandiri,KetapangHebat.

Junaidi yang merupakan Bakal Calon Bupati Ketapang itu juga menceritakan, pasca pernyataan dirinya maju di Pilkada, banyak isu negatif berkembang. Menurut Ia, Isu tersebut sengaja dilontarkan oleh oknum tertentu lantaran ingin menjatuhkan popularitas dirinya.

Dijelaskan Junaidi, Isu-isu tersebut di antaranya calon ‘boneka’ dan sakit hati karena janji politik di Partai Golkar.

“Soal maju di Pilkada melalui partai lain, saya tegaskan, saya bukan calon boneka atau calon yang sengaja dipasang. Buktinya saya bersama pak Sahrani mengorbankan kursi DPRD yang baru dijabat belum setahun,” kata Junaidi Senin (20/07/2020).

Lanjut Junaidi menjelaskan, Dirinya tidak pernah merasa sakit hati, justru berterima kasih kepada Partai Golkar yang telah membesarkan namanya. Selain itu dirinya juga tidak pernah menggubris atas isu-isu pencalonan di Golkar, Meskipun dirinya sudah pernah mendaftar di Golkar, karna hal itu dianggapnya tidak mungkin satu Partai mengusung dua calon Bupati.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Partai Golkar yang sudah membesarkan nama saya di dunia politik,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, terkait pemantapan untuk maju di Pilkada telah melalui pertimbangan yang matang dan berdasarkan hasil survei. Sehingga dirinya optimis menang dalam kontestasi Pilkada Ketapang, Termasuk melawan incumbent.

“Saya dan pak Sahrani mencalonkan diri berdasarkan pertimbangan dan sudah melakukan survei. Hasil survei itu menunjukkan elektabilitas kami sangat memungkinkan menang. Kedepan kami juga punya strategi khusus yang tidak bisa disampaikan di sini,” ungkapnya.

Selain itu, dalam proses kampanye, pihaknya berkomiten tidak akan melakuka kampanye hitam maupun politik uang demi meraih kemenangan. Bahkan seluruh tim di KRB ditekankan untuk tidak berbuat curang.

“Saya sudah komitmen dan memerintahkan tim maupun relawan agar saat kampanye tidak melakukan black campaign. Sebab, jika itu dilakukan, maka akan berbalik kepada kita. Biarkan orang-orang saja menjelekkan kita. Intinya kita fokus berkampanye sesuai visi dan misi,” sambungnya.

Kemudian, mantan Wakil Ketua DPRD Ketapang ini juga mengajak seluruh masyarakat menggunakan hak pilih di Pilkada dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih. Terlebih Pilkada sangat erat kaitannya dengan masyarakat, baik petani, nelayan maupun buruh.

“Partisipasi pemilih menjadi konsen kita. Kedepan kita harus sama-sama mengawal dan mengedukasi masyarakat agar menggunakan hak pilihnya. Terlepas pilihannya siapa, masyarakat tentu punya penilaian sendiri. Jadi mari sama-sama kita tingkatkan partisipasi pemilih, caranya datang ke TPS,” timbalnya.

Sementara itu, Bakal Calon Wakil Bupati, Sahrani menambahkan, tujuan dirinya maju mendampingi Junaidi adalah untuk memberikan manfaat bagi banyak orang. Serta komitmen menjadikan masyarakat mandiri, Ketapang hebat.

Ia menilai, di Ketapang saat ini masih banyak yang perlu diperbaiki dari berbagai sisi. Segala perbaikan tersebut, diakui dia sudah tertuang dalam visi dan misinya bersama Bakal Calon Bupati, Junaidi ketika terpilih nanti.

“Jadi, saya tegaskan kembali bahwa kami sangat serius maju di Pilkada ketapang. Dengan tujuan mewujudkan masyarakat mandiri, Ketapang hebat,” ujarnya.

Dia memaparkan, keseriusannya maju di Pilkada dibuktikan dengan pengorbanannya meninggalkan kursi DPRD tanpa bertele-tele. Itu dilakukan guna memberi kepastian sekaligus menjawab keraguan, baik kepada partai koalisi maupun masyarakat Ketapang.

“Saya bisa saja mundur sampai batas syarat dari KPU. Tapi sebagai keseriusan, saya mundur lebih awal. Surat pengunduran diri sudah saya tandatangani 16 Juni 2020 kemarin,” papar Ketua DPC PPP Ketapang ini.

“Jadi, perlu saya tegaskan kembali bahwa kami bukan calon boneka atau suruhan. Terlalu murah jika pilihannya kami untuk dijadikan boneka dalam Pilkada 2020,” pungkasnya. (Ags Fy)