Ikadum Serawai-Ambalau Bangun Rumah Singgah

0
1335

LINTASKAPUAS I SINTANG – Demi menjaga dan melestarikan potensi seni budaya Dayak, Ikatan Dayak Udanum(Ikadum) Serawai- Ambalau membangun Rumah Singgah di wilayah Kelurahan Akcaya 1 Sintang.

Pembangunan Rumah singgah tersebut resmi mulai dibangun ditandai dengan peletakan Batu Pertama oleh Bupati dan Wakil Bupati Sintang, Jarot – Askiman, pada Jumat, 22 Nopember 2019.

Bupati Sintang, Jarot Winarno dalam sambutanya menyampaikan bahwa kelurahan Akcaya merupakan rumah besar seluruh masyarakat Kabupaten Sintang. pasalnya Kelurahan Akcaya memiliki wilayah konservasi dan kawasan wisata yakni danau Balek Angin dan sekolah orang hutan. “Alokasi pembangunan yang diarahkan ke wilayah kelurahan Akcaya ini. Kita bersyukur, perlahan-lahan pembangunan dimulai dari pinggiran, “ucap Bupati.
Bupati meminta kepada Pengurus Ikadum agar rumah singgah yang dibangun agar diberikan nama khusus sesuai kearifan local Dayak Uud Danum.
“Saya senang pembangunan rumah singah ini bisa dimulai. Saya minta pembangunan fondasi harus segera dimulai. Sehingga tahun depan bisa dilanjutkan pembangunan sampai selesai. Saya juga minta partisipasi para pengusaha dan investor yang ada di Serawai Ambalau bisa ikut membantu pembangunan rumah singgah ini. Atau donatur lainnya dari para tokoh yang peduli dengan rumah singgah ini. Saya juga berharap 2021 bangunan ini bisa selesai. Anggota DPRD asal Serawai Ambalau juga bisa urunan membantu” terang Bupati Sintang.

Jarot juga menyampaikan bahwa saya Ikadum merupakan ikatan keluarga Suku Dayak oleh sebab itu bentuk bangunan juga harus bercorak tradisi dayak.
“Sepakati bentuknya sejak awal sepeti bentuknya berupa rumah betang, “pungkasnya.

Sementara Wakil Bupati Sintang Drs Askiman MM saat melihat lokasi rumah singgah juga mengharapkan agar pembangunan rumah singgah ini tetap memperhatikan bentuk rumah tradisonal Dayak yakni betang. “Inikan baru bangun pondasi saja. Maka kedepannya desain rumah singgah bias disesuaikan dalam bentuk rumah betang. Supaya ada ciri khas Dayak nya” terang Wakil Bupati Sintang.

FX Murnianto Ketua Panitia Pembangunan Rumah Singgah Serawai Ambalau menyampaikan usulan pembangunan rumah singgah ini sejak 2017 lalu dengan proposal ke Bagian Kesra dan Bupati Sintang. “kita terus berkomunikasi dengan bapak Bupati Sintang dan pada anggaran perubahan 2019 ini akhirnya anggaran untuk pembangunan fondasi rumah singgah bias dianggarkan. Letaknya rumah singgah juga sangat strategis yakni dekat rumah betang Tampun Juah. Kami juga ingin rumah singgah ini nanti bisa menjadi tempat pembinaan dan pengembangan seni untuk generasi muda. Anak-anak Serawai Ambalau punya potensi seni dan budaya yang tinggi” terang FX Murnianto.
Edy Hartono Lurah Akcaya menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dibangunnya rumah singgah yang letaknya bersebelahan dengan kantor lurah Akcaya. “ disini ada tempat wisata danau jemelak dan rumah betang. Dan kehadiran rumah singgah ini kami harapkan juga bias mendukung upaya pelestarian lingkungan dan adat budaya. Serta memberikan dampak positif bagi kelurahan Akcaya” terang Edy Hartono.
Ketua Ikadum Andreas Calon menyampaikan sejarah rencana pembangunan rumah singgah ini yang dimulai sejak 1998 dimana dirinya sudah menjadi ketua Ikadum. “kami memang sudah ada rencana membangun rumah singgah saat itu untuk masyarakat Serawai Ambalau. Awalnya kami ingin membangun asrama pelajar Serawai Ambalau. Dalam perjalanannya, kami melihat rumah singgah lebih penting untuk dimulai pembangunannya. Kami sering mengurus warga Serawai Ambalau yang meninggal di rumah sakit. Dan kesulitan mengurusnya atau membawanya ke kampung. Maka rumah singgah menjadi solusi terbaik” cerita Andreas Calon.
“rumah singgah ini nanti juga akan digunakan untuk lokasi pembinaan kaum muda Serawai Ambalau yang sedang belajar di Sintang ini. Rumah Singgah ini direncanakan memiliki ruangan yang luas untuk pertemuan dalam jumlah besar. Terima kasih BPKAD dengan urusan hibah tanah dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang sudah mengurus pembangunan fondasinya” pungkas Andreas.