LINTASKAPUAS.COM,KAPUAS HULU- Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) Kalbar ke-X di Putussibau, Selasa (23/12) malam resmi di tutup oleh Bupati Kapuas Hulu A.M Nasir SH, Selasa (23/12) di stadion gelora Uncak Kapuas. Tidak hanya sukses sebagai penyelenggara, Kabupaten paling timur Kalbar ini jaga berhasil meraih juara umum pada festival budaya tingkat provinsi yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali ini.
Acara penutupan dihadiri ribuan masyarakat Kapuas Hulu, khususnya kota Putussibau. Panitia menghadirkan penyanyi dandut asal Jakarta, yaitu Ali KDI dan seorang backing vocal Soneta Femina bernama Fuji Nabila. Penutupan FSBM X ini ditandai dengan pemukulan rebana dan pesta kembang api. Hadir pada penutupan FSBM X ini Ketua Umum DPP MABM Kalbar Prof DR Chairil Effendy.
Asisten I Pemerintah Provinsi Kalbar Drs Sumarno, Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana SH MH, Sekda Kapuas Hulu Ir H Muhammad Sukri, Ketua DPRD Kapuas Hulu Rajuliansyah SPd.I, instansi vertikal dan seluruh SKPD Kapuas Hulu. Walau sempat diguyur hujan, namun tadak menyurutkan antusias warga menyaksikan penutupan FSBM yang berlangsung hungga larut malam tersebut.
“FSBM di Kapuas Hulu ini berlangsung sangat meriah dan sukses. Seluruh kontingen yang hadir telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam kegiatan ini,” kata Prof DR Chairil. Menurut Chairil, dia tidak mengira pelaksanaan FSBM X bisa semeriah ini. Sejak tiba di Putussibau pada 17 Desember, ia menyaksikan langsung mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga penutupan berlangsung meriah.
Pada tahun 2016, FSBM XI akan diselenggarakan di Kota Singkawang. Masa dua tahun diharapkan persiapannya cukup matang, terutama perihal pendanaan. “Terimakasih kepada Gubernur Kalbar yang telah membantu pendanaan dari APBD. Terima kasih pula kepada kepada Bupati/walikota se-Kalbar yang telah mengirimkan kontingen untuk berpartisipasi dalam FSBM ke-X ini,” pungkasnya.
Sementara Bupati Kapuas Hulu A.M Nasir SH mengatakan, FSBM ini tidak hanya untuk menjaga silaturahmi, tetapi juga dalam rangka melestarikan budaya melayu Kalbar. Sebab, setiap tangkai lomba yang dipertandingkan mengandung unsur-unsur khasanah budaya melayu. “Terbukti, melalui ajang ini untuk mengapresiasikan budaya melayu dan menjaga marwah melayu Kalbar,” ucapnya.
Pada lomba tangkai stan pameran festival budaya melayu ke-X kalimantan barat di Putussibau ini kabupaten Kapuas Hulu tampil sebagai juara pertama (juara umum), juara kedua di raih kabupaten Mempawah, juara ke tiga kabupaten ketapang. Sementara harapan satu di raih kota Singkawang, harapan dua kabupaten melawi dan kabupaten Sintang harus puas pada posisi harapan ketiga.