Komunikasi Publik Stagnan, Satgas Covid-19 Gelar Rakor

0
559

LINTASKAPUAS | SINTANG – Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang menggelar rapat koordinasi bidang Komunikasi publik yang selama ini dianggap belum maksimal menyampaikan infomasi kepada masyarakat.

Rapat Koordinasi satgas Covid-19 bidang Komunikasi publik dipimpin langsung oleh Kapolres Sintang AKBP Ventie Bernard bertempat di Aula BKPM Polres Sintang pada Kamis, 20/5/2021.

Turut hadir dalam rapat Koordinasi satgas Covid-19 tersebut Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Herkulanus Roni, Camat Sintang Siti Musrikah, perwakilan BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, pejabat utama Polres Sintang serta anggota Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang bidang Komunikasi Publik.
Kapolres Sintang AKBP Ventie Bernard Musak menjelaskan bahwa melonjaknya kasus terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Sintang sudah menimbulkan banyak masalah seperti menipisnya kit antigen, kekurangan ruang isolasi khusus, kekurangan tenaga medis, dan terjadinya gesekan antara masyarakat yang keluarganya meninggal karena covid-19 dengan Satgas.
“Kasus meninggal karena covid-19 juga meningkat. Sehingga satgas perlu merubah strategi komunikasi publik dan tidak hanya fokus pada penerapan protokol kesehatan saja, tetapi perlu dilakukan sosialisasi gejala orang terinfeksi covid-19 sehingga masyarakat lebih cepat mendeteksi dan tidak datang ke rumah sakit saat kondisi sudah kritis dan masih bisa ditolong. Sehingga kami ingin, kasus kematian semakin menurun” terang Ventie Bernard Musak
“penyebaran covid-19 akan semakin tinggi dengan varian yang baru. Ada juga masyarakat yang masih belum percaya akan adaya covid-19 ini sehingga sosialisasi harus dilakukan secara masif. Terkait konflik pihak keluarga dengan manajemen rumah sakit, kami sudah menempatkan personel kami di RSUD AM Djoen Sintang. Kaitannya dengan kasus diatas, maka kami berpendapat komunikasi publik kita harus kita perkuat, memanfaatkan semua jenis saluran komunikasi yang dimiliki untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat” terang Ventie Bernard Musak
“masyarakat harus mengetahui gejala terinfeksi covid-19 sedini mungkin dan segera berobat ke rumah sakit. Maka gejala ini perlu kita sosialisasikan ke masyarakat dan inilah tugas Bidang Komunikasi Publik yang ada dalam satgas. Lakukan sosialisasi lebih kuat dan sinergi lebih baik sampai ke RT dan RW. Pilih format dan strategi sosialisasi yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat” tambah Ventie Bernard Musak
Sementara, Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan menyampaikan bahwa hingga saat ini masih banyak masyarakat tidak percaya dengan adanya covid-19. “Setiap orang berhak mengutarakan pendapatnya, tapi kita jadinya berkeinginan yang bersangkutan bisa menyampaikan alasannya secara ilmiah tidak percaya dengan Virus ini, “ucap Dandim.

ia juga menyampaikan selama ini pasien yang meninggal karena covid-19, mayoritas datang ke rumah sakit pada saat sakitnya sudah parah.
“Semestinya ketika ada gejala terinfeksi covid-19, langsung berobat, jangan tunggu parah baru ke rumah sakit. Ada yang sudah terinfeksi, namun masih santai di tempat umum, “ucapnya.

Kita tidak tahu apakah memang tidak paham atau gimana, intinya kita dari tim satgas lebih memaksimalkan lagi komunikasi publik dalam satgas ini agar bisa berjalan sesuai dengan Fungsi dan tujuannya, “harap Dandim.

Yustinus J Asisten Perekonomian dan Pembangunan menyampaikan bahwa pemerintah punya slogan khusus dalam penanganan covid-19 ini yakni kesehatan pulih ekonomi bangkit.
“artinya kesehatan menjadi utama bukan ekonomi. Maka saya sudah sering mengingatkan agar publikasikan dan komunikasikan kepada masyarakat, jangan di tutup tutupi. Sehingga tidak membuat sesat pikir di masyarakat. Dan untuk menepis kecurigaan masyarakat. Kita juga perlu melibatkan tokoh agama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Kritik oleh mahasiswa dan LSM, momentum untuk memperbaiki kinerja satgas, itu baik untuk memberikan motivasi kepada kita. Dalam hal pemakaman orang yang meninggal karena covid-19 tidak ada anggarannya. Biaya hanya ada sampai pemulsaran jenazah. Kita juga perlu melakukan sosialisasi ke kampus supaya mahasiswa mengetahui bahwa covid-19 ini ada dan berbahaya” terang Yustinus J
“kepada anggota satgas khususnya bidang komunikasi publik agar jangan lelah dan bosan untuk melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat soal penanganan covid-19 ini. Lakukan juga pendekatan persuasif kepada masyarakat. Soal anggaran, kita belum ada. Kit antigen saja kita belum bisa bayar atau masih hutang. Kita masih fokus pada refocusing anggaran sampai 28 Mei 2021 ini. Kalau tidak selesai refocusing sampai 28 Mei 2021, ASN saja tidak akan mendapatkan gaji. Bidang Komunikasi Publik agar bersinergi dan melakukan jemput bola soal data dan yang lainnya. Saling komunikasi dengan anggota satgas lain dalam hal data dan informasi” terang Yustinus J

Ketua Ikatan Jurnalis Sintang Hery Sumitro Lingga menyampaikan selama dua tahun ini bidang komunikasi publik tidak berjalan dengan baik. “seperti isu Sintang masuk zona hitam, itu kan Berita Hoax, jadi seharusnya mesti cepat dicounter baik agar tidak menjadi isu liar dimasyarakat.

Sosialisasi yang dilakukan selama ini juga tidak efektif, justru terkesan hanya sebatas menakut-nakuti masyarakat, sementara edukasinya tidak ada,
termasuk rajia-rajia yang hanya dilakukan pada malam hari dan pada tempat-tempat tertentu, saya rasa itu juga sosialisasinya tidak efektif serta tidak memberikan rasa keadilan kepada masyarakat, pasanya masyarakat banyak bertanya-tanya, koq rajianya pada malam hari saja, apakah virusnya hanya gentayangan pada malam hari dan kenapa tidak menyisir seluruh tempat-tempat yang keramaian lainnya, “ucapnya.

Hery menyampaikan beberapa hal tersebut seharusnya perlu di jelaskan oleh bidang komunikasi Publik kepada masyarakat, supaya masyarakat lebih menyadari dan memahaminya, ” jika tindakan satgas tetap seperti itu, masyarakat akan semakin apatis bahkan acuh terhadap satgas,” pungkasnya.