
LINTASKAPUAS | SINTANG – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan setiap koperasi mesti memiliki sertifikat nasional ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan sertifikat internasional RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).
“Jika koperasi sudah memiliki sertifikat nasional ISPO dan RSPO maka akan mudah melakukan pembinaan, jadi saya harap koperasi ini segera urus sertifikatnya,” ungkap Bupati Sintang saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2021 Koperasi Unit Desa (KUD) Harapan Jaya, Desa Dak Jaya, Kec. Binjai Hulu kemarin.
Jarot Winarno menuturkan bahwa Rapat Anggota Tahunan adalah amanah undang-undang. Oleh sebab itu koperasi wajib menggelar RAT setiap tahunnya agar menjadi koperasi yang sehat.
“Koperasi Unit Desa Harapan Jaya ini termasuk koperasi yang sehat, karena melaksanakan RAT, sehingga bisa menjadi cotoh koperasi yang lain,” kata Jarot.
Menurut Bupati, di Kabupaten Sintang terdapat 150 Koperasi perkebunan. Hanya saja baru 70 Koperasi yang dinyatakan sehat karena rutin menggelar Rapat Anggota Tahunan(RAT).
“Saat ini ada 12 koperasi yang ribut terus. Yang tidak sehat kita binasakan saja, lebih bagus koperasi sedikit tapi sehat. Harapan Jaya adalah koperasi yang sehat,” jelas Jarot.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sintang meminta KUD Harapan Jaya juga harus meningkatkan program di bidang usaha. “Kita punya pabrik mini di Manis Raya, Kecamatan Sepauk, tapi alatnya masih kurang, kalau sudah operasioal silakan uji banding ke Manis Raya untuk melihat proses pabrik mini tersebut,”saran Jarot.
“Kalau sudah ada pabrik mini nantinya itukan bisa untuk mengolah tanda buah sawit atau tbs menjadi cpo (crude palm oil) kemudian menjadi minyak nabati (minyak goreng, krim dan margarin) sehingga kelangkaan minyak goring bisa kita atasi, bahan oleokimia (deterjen dan pelumas), biodiesel (bahan bakar), dan asam larut (kosmetik dan sabun),” tambah Jarot.
Sementara Camat Binjai Hulu, Jonny mengatakan di Binjai Hulu ada 5 koperasi yang paling aktif, termasuk KUD Harapan Jaya ini.
“Kalau tidak salah anggota KUD Harapan Jaya ini ada sekitar 385, cukup besar, ini koperasi yang jadi sentral atau jadi percontohan koperasi lain yang di Kabupaten Sintang bahkan di Kalbar. Mudah-mudahan nanti di setiap desa di Binjai Hulu ada koperasi-koperasi seperti ini yang memajukan atau menggerakan perekonomian masyarakat di desannya dan juga di kecamatan,” ujar Jonny.
Menurut Jonny, keberadan koperasi sangtlah penting sebagai penggerak ekonomi masyarkat, sehingga masyarakat bisa menyimpan atau menabung hasil kebun-kebun atau pertaniannya. “Kehadiran pak bupati memberikan semangat kepad kita, terlebih di Kecamatan Binjai Hulu ini mayoritas masyarakatnya ialah petani sawit, yang tingkat perekonomiannya cukup baik di 11 desa yang ada di binjai hulu,” jelas Jonny.
Pengurus KUD Harapan Jaya, Supriadi menyampaikan untuk sertifikat ISPO dan RSPO untuk KUD Harapan Jaya sedang dalam proses.
“Kemarin sertifikasi RSPO sudah dilakukan pemetaan di lahan-lahan anggota KUD Harapan Jaya. Kami juga berusaha mendapatkan sertifikat ISPO, karena itu merupakan amanat presiden, dan wajib sehingga mau tidak mau harus kita laksanakan,” jelas Supriyadi.
Saat ini kata Supriyadi, KUD Harapan Jaya hanya menghasilkan tandan buah sawit saja dan tidak bisa menghasilan CPO karena belum memilki pabrik mini sendiri.
“Kami hanya menguasi atau menghasilkan produk hulunya, tapi kami tidak bisa menghasilkan produk hilirnya. Ke depan kami ingin menghasilkan keduanya,” ungkap Supriyadi.
“Kami ingin mempunyai pabrik yang bisa memproduksi CPO dengan turun-turunannya seperti minyak goreng, sabun dan lain sebagainya, kami ingin seperti itu. Kami mohon dukungan dari pemerintah daerah sehingga kami bisa memiliki pabrik mini, tolong bantu kami. Untuk biaya mungkin kami tidak begitu keberatan, karena kalau koperasi memiliki kemampuan itu bukan hal yang sulit bagi kami, itu bisa jadi hal yang mudah bagi kami. Tapi yang paling sulit bagaimana mengelola pabrik itu, kaitan dengan manajemennya, pemasarannya itu yang perlu pendampingan dan dukungan dari pemerintah,” harap Supriyadi.
Selain harapan-harapan tersebut, Supriyadi juga menyampaikan, keberadaan KUD Harapan Jaya juga bukan hanya sekedar mendapatkan hasil bagi para anggota saja, namun juga dari segi manfaatnya bagi masyarakat lain di Binjai Hulu yang bukan anggota koperasi, dan itu menjadi tujuan koperasi ini menjadi manfaat buat semua masyarakat.
“Bidang pembangunan kami selalu membantu pemeritah desa, kalau ada masyarakat yang membangun tempat ibadah, seperti gereja, masjid perlu alat berat, material pasir dan sebagainya, itu kita berikan secara gratis tidak kita punggut biaya. Itu merupakan tanggung jawab bersama kita membangun desa. Dari segi kesehatan kalau ada warga yang sakit kita sediakan ambulans, itu juga gratis tidak kita pungut biaya,” pungkas Supriyadi.