LINTASKAPUAS | SINTANG – Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus mengatakan bahwa salah satu solusi untuk menekan tingginya Inflasi di Kabupaten Sintang, pasca Kenaikan BBM adalah dengan menggerakkan ekonomi pertanian masyarakat melalu pasar Tani.
Hal tersebut disampaikan langsung saat menyampaikan laporan dalam acara Launching Pasar Tani yang berlangsung di Halaman GOR Apang Semangai Sintang, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Kartiyus mengaku senang dengan gerakan yang dirancang oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Sintang yakni operasional Pasar Tani dan Launching Gerakan Menanam Cabe Tingkat Kalimantan Barat yang sudah ada surat edaran Gubernur Kalimantan Barat.
“Bapak Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo sudah menginstruksikan semua daerah untuk bekerja keras menurunkan inflasi di daerahnya masing-masing. Tahun 2023 ada prediksi kondisi global agak sulit, maka kita harus menyiapkan diri” terang Kartiyus
Kartiyus mengatakan bahwa hari ini Pasar Tani diikuti oleh 7 Balai Penyuluh Pertanian di 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang.
“Mulai minggu depan, setiap hari sabtu pagi ada Pasar Tani disini. Tadi pagi aktivitas belanja di Pasar Tani sudah banyak bahkan ada yang barang dagangannya sudah habis sebelum di launching” terang Kartiyus
Kepala BAPPEDA Kabupaten Sintang ini juga mengatakan bahwa harga jual juga rendah karena yang menjual adalah petaninya langsung.
“Dari petani dijual langsung ke pembeli tanpa melalui perantara lagi. Hari ini produk yang dijual sangat beragam. Selain sayur sayuran, ada juga yang menjual produk UMKM seperti produk olahan pertanian juga ada” terang Kartiyus
Ia menambahkan bahwa Kegiatan Pasar Tani tersebut didukung langsung Bulog Sintang yang nanti setiap sabtu juga akan ikut memasarkan beras Premium, minyak goreng, dan gula pasir sebagai upaya menekan tingginya harga beras dipasaran.
“Mulai Oktober sampai Desember 2022. Akan dilaksanakan operasi pangan murah dan operasi pasar. Karena Kabupaten Sintang mendapatkan Dana Insentif Daerah dari Pemerintah Pusat untuk penanganan inflasi di Kabupaten Sintang sebesar 10,6 milyar. Dana DID ini untuk bantuan langsung tunai juga untuk mendukung operasi pasar. Mudah-mudahan angka inflasi sampai akhir tahun 2022 bahkan sampai Imlek 2023 nanti sudah menurun drastis” tambah Kartiyus
Menurut Kartiyus, Inflasi Kabupaten Sintang pada September 2022 memang naik, namun dibandingkan Kota Singkawang dan Kota Pontianak kita terendah. Di Kota Singkawang 1,66 persen, Kota Pontianak 1, 58 persen dan Kabupaten Sintang 1,37 persen. Dua bulan terakhir ini inflasi Sintang lebih kecil dari dua kota ini di Kalimantan Barat. Kita terus bekerja menurunkan angka inflasi ini, dan mudah-mudahan dengan launching Pasar Tani ini, harga sayur sayuran di pasar sayur terus turun” terang Kartiyus
“Kami berharap dengan Pasar Tani ini, para petani di Kabupaten Sintang semakin semangat dalam bekerja dan bertani karena kita memberikan ruang kepada mereka untuk juga menjadi pedagang juga dan tidak menjadi petani saja. Semoga kesejahteraan petani kita semakin baik ke depan. Pasar Tani ini juga menjadi alternatif bagi emak-emak di Kota Sintang untuk berbelanja kebutuhan akan sayur-sayuran setiap sabtu pagi” terang Kartiyus
“Nanti Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan membagikan bibit cabe kepada warga dalam rangka gerakan menanam cabe se Kalimantan Barat. Meskipun cabe rawit di Sintang cukup melimpah dan harganya mulai terjangkau. Ada petani cabe asal Sintang yang sudah menjual cabe hasil pertaniannya ke Pontianak dan Pulau Jawa bahkan dia kirim cabe pakai pesawat ke Jawa, “pungkas Kartiyus