Pemda Ketapang Akan Sosialisasikan New Normal

0
421

Suasana Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19

LINTASKAPUAS I KETAPANG – Pemerintah Daerah Ketapang terus mempersiapkan diri untuk penerapan normal baru (new normal). Salah satunya melalui rapat evaluasi penanganan Covid-19 yang berlangsung pada Jumat (12/6) lalu. Rapat yang digelar di ruang rapat utama Kantor Bupati tersebut diikuti oleh sejumlah pihak.

Asisten III Setda Ketapang, Heronimus Tanam, mengatakan Ketapang baru memulai transisi ke normal baru. Untuk menerapkan normal baru tersebut, sejumlah persiapan harus dimatangkan, salah satunya penerapan protokol kesehatan.

“Yang terpenting masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak dan rutin mencuci tangan,” kata Tanam, kemarin (12/6/2020).

Penerapan normal baru ini harus didukung oleh semua sektor. Mulai dari tempat ibadah, tempat usaha dan sebagainya. Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi dan imbauan kepada dunia usaha agar mematuhi protokol kesehatam dalam menjalankan usahanya.

“Sekiranya pemilik usaha yang tidak mematuhi imbauan akan kita panggil untuk dilakukan pendisiplinan,” jelasnya.

Namun demikin, sebelum dilakukan penindakan pihaknya terlebih dahulu akan melakukan sosialisasi. Sosialisasi dilakukan tidak hanya di tempat-tempat usaha seperti warung kopi dan kafe saja, melainkan dilakukan di tempat-tempat umum lainnya. Bahkan, sosialisasi dapat dilakukan di jalan-jalan dengan melibatkan polisi lalulintas.

“Harapan saya untuk pihak Satlantas untuk memberikan shock terapi dilapangan, terutama untuk warga yang tidak memakai masker,” ungkapnya.

Tanam menegaskan, penerapan new normal ini bisa terlaksana jika masyarakat mau mematuhi peraturan yang telah ditentukan. Jika masyarakat tidak bisa mematuhi protokol kesehatan, maka sangat besar kemungkinan kasus Covid-19 terus bertambah. New normal pun tidak dapay dilakukan.

“Apa yang sudah kita sepakati sudah berjalan. Hanya tinggal mengedukasi masyarkat saja untuk mematuhi protokol kesehatan,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Rustami, mengatakan untuk saat ini Pemda Ketapang masih belum bisa menerapkan normal baru. Salah satu alasannya adalah RE Ketapang masih di atas satu. RE atau RT adalah jumlah kasus baru yang tertular dari satu kasus terinfeksi pada populasi yang memiliki kekebalan sebagian atau setelah adanya intervensi.

“RE kita masih di atas satu. Ini mengakibatkn kita belum bisa new normal, tapi Ketapang merupakan resiko rendah. Saat ini kita sangat membutuhkan PCR, karena ini yang sangat penting. Hanya tinggal fasilitas ini saja, karena ini juga persyaratan untuk new normal,” kata Rustami.

Kabag Ops Polres Ketapang, AKP Mediyanto, mengatakan pihaknya juga berkoordinasi di lapangan, akan tetapi masyarakat banyak yang menilai Covid-19 ini sudah tidak ada. Menurutnya, new normal ini sebenarnya hanya pendisiplinan saja. “Untuk rapat selanjutnya agar pemilik kafe dan warung kopi untuk diundang agar kita bisa menyampaikn kepada mereka untuk mengatur protokol kesehatan di tempat usaha mereka,” katanya.

Dia menjelaskan, pihaknya juga sudah membuat trik kedepan untuk menempatkan aparat di titik-titik tertentu. Di antaranya di mal, pasar tradisional, tempat ibadah dan lain sebagainya, karena masyarakat masih banyak tidak mengindahkan apa yang telah disampaikan. “Kami juga akan melakukan kegiatan di lapangan pagi, siang sore dan malam. Saya mengharapkan tim gugus tugas untuk membuatkan daftar kegiatan di lapangan,” ungkapnya. (Ags Fy/*)