Vaksin Anti Rabies Sempat Kosong

0
1093
Harysinto Linoh, Kepala Dinas Kesehatan Sintang
Harysinto Linoh, Kepala Dinas Kesehatan Sintang

Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Harysinto Linoh mengatakan stok Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk manusia sempat kosong. Makanya, ketika ada warga yang berobat karena digigit anjing, dilakukan penatalaksanaan terhadap luka gigitan biasa. “Namun, saat pasien masuk ke RSUD Ade M Djoen, vaksinnya sudah ada dan sempat diberikan pada pasien. Tapi pasien tidak tertolong,” jelasnya.

Sinto mengatakan, kekosongan vaksin anti rabies yang terjadi sejak April lalu tak hanya terjadi di kabupaten Sintang, tapi juga di provinsi maupun pusat. “Ketika stok vaksin kosong, kami sempat memesan melalui e-katalog namun belum bisa dilayani. Tapi pada awal Juni lalu, Sintang sudah dikirim vaksin yang dimaksud sebanyak 52 vial dari Kementrian,” bebernya.

Sinto mengatakan, kasus gigitan anjing yang terjadi selama tahun 2016 di Sintang sebanyak 109 kasus. Hanya satu kasus meninggal dicurigai rabies. “Kasus lain yang sempat muncul, tidak terdiagnosa rabies oleh pihak medis,” klaimnya.

Menurut Sinto, untuk memastikan sesorang positif rabies, tidak bisa dilakukan di Sintang, bahkan di Provinsi Kalimantan Barat. “Harus dikirim ke pusat. Sampel yang kirim berupa air liur pasien atau lapisan kornea mata,” jelasnya.