LINTASKAPUAS.COM,- PONTIANAK, Dalam rangka mempercepat pemenuhan hak anak dan memastikan terselenggaranya perlindungan anak yang menyeluruh di Kalimantan Barat. Wahana Visi Indonesia (WVI) gelar Lokakarya Advokasi Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017.
Kegiatan lokakarya tersebut sebagai upaya menyatukan pemerintah daerah 14 Kabupaten/Kota, dunia usaha, dan instansi media massa untuk memiliki kesepahaman dan keinginan untuk memenuhi hak anak sebagai generasi penerus bangsa dan demi tercapainya Kota Layak Anak(KLA) yang berlangsung di Ballroom Hotel Harris Pontianak, selasa(21/3)
General Manajer WVI Zonal Kalimantan Barat, Portunatas Tamba, mengatakan Wahana Visi Indonesia sebagai yayasan kemanusiaan yang berfokus kepada kesejahteraan anak yang memiliki tujuh (7) wilayah dampingan di Kalimantan Barat.
“Upaya perlindungan anak bukan hanya berada di pundak pemerintah dan lembaga kemanusiaan, melainkan kita semua. Anak tumbuh dan memiliki hidup yang utuh sepenuhnya adalah tanggung jawab semua komponen masyarakat. Itu sebabnya, kami kumpulkan semuanya di lokakarya ini, “kata Tamba.
Tamba juga mengapresiasi perhatian dan dukungan pemerintah daerah ke-14 Kabupaten/Kota, Bank Kalbar, RUAI TV dan media-media lain terhadap pencapaian Kabupaten/Kota Layak Anak.
“Melalui partisipasi mereka dalam lokakarya dua (2) hari ini, semua pihak tersebut menunjukan adanya semangat untuk terus berproses demi terpenuhinya hak anak dan terselenggaranya perlindungan anak yang menyeluruh. “pungkasnya.
Dalam lokakarya yang diselenggarakan oleh Wahana Visi Indonesia tersebut menghadirkan enam(6) narasumber dari berbagai kalangan yakni
Laura Hukom, Direktur Pengembangan Transformatif Wahana Visi Indonesia dengan materi yang disampaikan adalah : “Kontribusi Wahana Visi Indonesia dalam Pengembangan KLA”.
Drs. H. Soemarno Kepala Dinas Pemberdayaan Peremuan dan Perlindungan Anak Prov Kalbar, dengan materi yang dipaparkan yakni, “Kebijakan Pemerintah Provinsi Kalbar dalam Percepatan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak di Kalbar”.
Narasumber ke tiga(3), Eko Ari Borneawan, S. STP., M. Si, Kepala BPKPD Provinsi Kalbar, dengan materi yang disampaikan, yakni “Kebijakan Penganggaran Pemprov Kalbar Dalam Rangka Implementasi Kota Layak Anak di Kalbar”.
Ke empat, Dr. Andy Jap, M. Kes Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, dengan materi yang dipaparkan yakni “Efektivitas Pelayanan Kesehatan dalam Percepatan Pengembangan Kab/Kota Layak Anak di Kalbar”.
Ke lima, H, Basuni, Perencanaan Madya Bappeda Provinsi Kalimantan Barat, dengan judul “Pengembangan KLA di Kalbar dalam Perencanaan Pembangunan Daerah”. Dan narasumber terakhir adalah Dr. Hamid Patilima, Tim Ahli KLA YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia) dengan materi yang dipaparkan tentang, “Kabupaten/Kota Layak Anak”.
