Tak Pandai Bertani, Puluhan Hektar Lahan Terbengkalai

0
1351
Anggota DPR-RI, Daniel Johan saat bedialog dengan masyarakat Desa Sei Tapang terkait masalah pertanian
Anggota DPR-RI, Daniel Johan saat bedialog dengan masyarakat Desa Sei Tapang terkait masalah pertanian

LINTASKAPUAS.COM- SINTANG-Desa sungai Tapang Kecamatan Dedai merupakan salah satu desa yang berpotensi mengasilkan padi. Namun sayang, karena masyarakat belum mengetahui cara bercocok tanam padi disawah, puluhan hektar sawah yang berada diwilyah tersebut terbengkalai. ”Luas persawahan tak tergarap di Desa Sungai Tapang mencapai 50-an hektar,” kata Syafaruddin, warga Desa Sungai Tapang saat ditemui dikediamannya belum lama ini.

Ia mengatakan mata pencaharian masyarakat selama ini berasal dari karet dan PETI. Namun karena harga karet dan emas merosot, sejumlah warga mulai mencari lahan pekerjaan baru. “Saat ini hasil karet dan emas hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kondisi semakin sulit ketika harga karet turun dan lahan pertambangan mulai habis,” jelas Syafaruddin.

Oleh sebab itu, lanjut Syafaruddin, masyarakat sungai Tapang merencanakan akan kembali menggarap lahan persawahan yang sudah lama terbengkalai, namun bingung karena belum mengetahui ilmu bercocok tanam padi disawah. “Makanya kami meminta anggota DPR RI Daniel Johan, Anggota DPRD Provinsi Kadri dan anggota DPRD Sintang, Syahroni membantu mendatangkan PPL. Kami juga minta penyediaan bibit dan alat pertanian untuk mengolah sawah ini,” pintanya.

Anggota DPRD Sintang, Syahroni mndukung rencana masyarakat untuk menggarap kembali lahan persawahan yang terbengkalai puluhan tahun. ”Jika ada program seperti ini seyogianya dimasukkan dalam Musrembangdes agar bisa terkoordinir saat musrembang Kabupaten Kabupaten untuk dianggarkan. Karena saat ini untuk penganggaran seperti ini harus melalui musrembang,” jelas Syahroni.

Meski demikian, lanjut Syahroni, dirinya akan mencoba berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten Sintang, pasalnya program ini merupakan salah satu solusi untuk memberikan lapangan kerja baru pagi masyarakat yang sejak awalnya bekerja PETI. “Dengan adanya program ini diharapkan menjadi solusi mengurangi PETI di Kabupaten Sintang,” katanya.

Hal yang sama juga disarankan Anggota DPR RI, Daniel Johan. Pada dasarnya semua aspirasi masyarakat bisa direaisasikan bila masuk Musrembangdes. Diluar itu susah untuk memperjuangkannya. “Masukan dulu usulan dalam Musrenbang, kami akan menyampaikan langssung ke pemerintah,” jelasnya.(Hery Lingga)