LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Bupati Sintang, Milton Crosby mengatakan bahwa hingga saat ini terdapat 110 Desa pemekaran yang tersebar diwilayah Kabupaten Sintang belum mendapatkan kode wilayah yang mengakibatkan tak mendapat kucuran dana dari APBN.
“110 Desa buah pemekaran belum bisa mendapatan Anggaran Dana dari APBN Pusat karena belum memiliki data kode wilayah, mereka hanya mendapatkan Dana ADD dari APBD Sintang saja, “ungkap Milton saat membuka bimbingan teknis penataan administrasi dan keuangan desa se kecamatan ambalau di Nanga Kemangai kemarin.
Meski demikian, pihaknya mengaku akan tetap memperjuangkan kode wilayah tersebut. kita akan terus perjuangkan dengan membangun komunikasi yang intensif. Kita masih menunggu rekomendasi dari Gubernur Kalbar. Desa pemekaran sebanyak 110 desa sedang kita perjuangkan untuk mendapatkan nomor kode desa, supaya bisa mudah mengurus identitas kependudukan dan mendapatkan dana ADD yang cukup besar” jelas Bupati Sintang.
Ia juga meminta kepada seluruh perusahaan yang ada di kabupaten Sintang menghibahkan kapling sawit untuk menjadi tanah kas desa supaya menjadi sumber pendapatan desa.
Arjali Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan ambalau. Kekurangan sumber daya manusia, yang menonjol hanya kepala desa saja, oleh karena supaya pemerintahan desa bisa berjalan dengan baik perlu adanya pelatihan bagi apartur pemerintahan desa. Saat ini 20 desa pemekaran belum mendapatkan nomor induk desa sehingga masih sulit mengurus data kependudukan di Dinas Dukcapil.
Desa pemekaran masih menjadi penumpang bagi desa lama. Kami mohon nomor induk desa segera diurus yang kami dengar masih mentok di pemerintah propinsi kalbar.
Camat Ambalau Iskandar menjelaskan bahwa Kecamatan Ambalau hingga tahun 2008 hanya memiliki 9 desa saja. “namun hingga hari ini karena adanya pemekaran desa kecamatan ambalau mencapai 33 desa dengan jumlah penduduk 13. 000 jiwa. “masyarakat kami sangat mendambakan jalan darat yang baik dari Serawai menuju Ambalau karena kalau kami menggunakan jalur darat, biaya transportasi jauh lebih murah” jelas Iskandar.
