6 Jenis Penyakit Serang Warga Terdampak Banjir

0
163
Tim dinas Kesehatan Kabupaten Sintang lakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga terdampak banjir di atas sampan

LINTASKAPUAS | SINTANG – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harisinto Linoh menjelaskan bahwa jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang terus bekerja memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang terdampak banjir. Dari hasil pemeriksaan kesehatan kepada warga yang terdampak, terdapat enam jenis penyakit yang ditemukan, mulai dari penyakit Hipertensi sebanyak 1. 124 orang, ISPA 300 orang, penyakit kulit 114 orang, athralgia 79 orang, remathoid 65 orang, dan alergi sebanyak 36 orang.

“Tim kami yang ada di 6 puskesmas setiap hari terus bergerak ke lokasi rumah warga yang terdampak banjir dan lokasi pengungsian. Untuk hari ini saja, tim Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang sudah melayani 1.024 jiwa di antaranya Ibu hamil sebanyak 235 orang, bayi sebanyak 344 orang, anak-anak sebanyak 1.631 dan lansia sebanyak 1.554,” ujar dr. Harisinto Linoh.

“Sementara, pelayanan kesehatan yang kita berikan untuk warga yang mengungsi terdapat Ibu hamil sebanyak 70 orang, bayi sebanyak 104, anak-anak sebanyak 497 dan lansia sebanyak 501,” beber Sinto.

Komando Satuan Tugas Penanganan Bencana Alam Banjir, Angin Putting Beliung dan Tanah Longsor Kabupaten Sintang merilis data terkini dampak banjir di Kabupaten Sintang. Berdasarkan data yang di rilis pada Sabtu, 15 Oktober 2022 pukul 15.00 WIB tersebut terjadi peningkatan jumlah KK dan jiwa yang terdampak banjir dibanding data pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Berikut ini perbandingan data antara Jumat, 14 Oktober 2022 dibandingkan dengan Sabru, 15 Oktober 2022. Jumlah kecamatan terdampak tetap 11 kecamatan, jumlah KK dari 14. 181 KK naik menjadi 15. 656 KK, jumlah jiwa dari 49. 729 jiwa naik menjadi 55. 901 jiwa, jumlah desa tetap 115 desa kelurahan, jumlah pengungsi mengalami penurunan dari 307 KK atau 1. 062 jiwa turun menjadi 280 KK atau 1. 015 jiwa, fasilitas pendidikan tetap sama 67 unit, tempat ibadah naik dari 37 unit menjadi 47 unit, perkantoran pemeringahan ada 7 unit, fasilitas kesehatan 10 unit Pustu, jalan tetap 112 ruas baik jalan kabupaten, nasional dan provinsi. Jumlah jembatan terdampak mengalami peningkatan dari 113 unit naik menjadi 127 unit, jumlah rumah warga masih sama yakni 12. 733 unit.