LINTASKAPUAS | SINTANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Daerah Pemilihan(Dapil) Sintang 4 Kayan hilir dan Kayan Hulu, fasilitas pemulangan Jenazah bayi Laki-laki pasien Rumah sakit Umum Daerah(RSUD) Ade M Djoen yang turun dari Mobil Ambulance di SPBU Tugu Beji Sintang.
Jenazah Bayi Laki-laki warga kecamatan Kayan hilir ini terpaksa dibawa turun dari dalam mobil Ambulance milik RSUD Sintang karena pihak keluarga duka tidak mampu membayar biaya tambahan BBM yang ditagih oleh Driver mobil Ambulance meskipun pemulangan Jenazah bayi tersebut sudah menyelesaikan proses adminitrasi menggunakan Mobil ambulance di rumah sakit.
Anggota DPRD Sintang, Santosa mengaku terkejut dengan adanya informasi adanya oknum driver mobil Ambulance RSUD Sintang yang membebankan biaya pengisian BBM kepada keluarga duka. Pasalnya semua proses administrasi pemulangan Jenazah menggunakan mobil Ambulance sudah dibayar sesuai dengan Peraturan Bupati(Perbub) yang berlaku.
“Saya terkejut mendapat informasi ini, karena proses pemulangan jenazah jadi sudah diselesaikan langsung dirumah sakit, jadi menurut saya sudah aman sampai ke kampung halaman. Namun, selang waktu 15 menit saya mendapatkan laporan seperti ini, makanya saya langsung berangkat ke sini untuk memastikan kebenarannya, ” ungkap Santosa.
Menurut Santosa bahwa keluarga Duka merupakan keluarga kurang mampu, sehingga layak dibantu untuk semua proses pemulangan jenazah untuk dimakamkan dikampung halamannya.
“Pada awalnya, keluarga duka diminta Rumah sakit biaya sebesar 1.550.000 sehingga saya langsung hubungi Direktur rumah sakit, karena kita memiliki Perbub tentang ambulance, berapa biaya yang dikeluarkan setiap kilonya maka muncullah angka 690 ribu sehingga kita berusaha cari duit untuk membayar biaya tersebut, setelah kita bayar ternyata diperjalanan mau diturunkan, sungguh luar biasa menurut saya perbuatan yang dilakukan oleh oknum driver Ambulan tersebut, ” paparnya.
Dengan adanya peristiwa tersebut, Santosa meminta kepada Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang agar tidak terjadi lagi perlakukan seperti ini kepada masyarakat kurang mampu di kabupaten Sintang.
“Saya sudah sampaikan langsung tadi kepada Direktur Rumah sakit agar tidak ada lagi perlakukan-perlakukan seperti ini kepada masyarakat kurang mampu di kabupaten sintang dan satu lagi kita minta tidak ada lagi driver mobil Ambulan RSUD Sintang yang berperilaku seperti ini, ” pungkas Santosa.