DPRD Desak Realisasi PLTU Sei Ringin Segera Operasional

0
1519
Anggota DPRD Sintang, Syahroni

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sungai Ringin di Kabupaten Sintang  yang sudah lama dibangun namun sampai saat ini belum juga dapat dioperasikan, padahal kebutuhan listrik di daerah ini sangat mendesak.

” Melihat kondisi krisis kelistrikan di Kabupaten Sintang, sangat penting bagi pemerintah  untuk mempercepat penyelesaian pembangunan PLTU. Yang sampai saat ini belum dapat di operasikan, “Ungkap Anggota DPRD Sintang, Syahroni kepada Lintaskapuas.com, kemarin.

Syahroni menuturkan bahewa sebelumnya pemerintah sudah pernah menyampaikan bahwa pada tahun 2017 ini sudah ada dua mesin PLTU yang beroperasi dan memberikan pelayanan kepada  masyarakat.

“Sebelumnya pemerintah sudah pernah menyampaikan jika tahun ini sudah ada mesin yang bisa operasional, tapi tidak tahu kenapa hingga saat ini belum juga ada realisasinya, “tuturnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) ini berharap pembangunan PLTU harus segera diselesaikan dan dioperasikan. Pasalnya, kabupaten Sintang sudah berpuluh-puluh tahun mengalami defisit kelistrikan. ” Kita himbau pemerintah dapat menyelesaikan persoalan kelistrikan di Kabupaten Sintang,” harapnya.

Upaya dan target Pemerintah Kabupaten Sintang untuk mempercepat operasional PLTU Sungai Ringin belum dapat menjadi kenyataan, karena ada berbagai kendala yang dihadapi khususnya fluktuasi nilai rupiah terhadap dollar yang mempengaruhi harga komponen yang sangat diperlukan dalam proses pembangunan dan penyelesaian PLTU Sungai Ringin.

“Kita berharap pembangkit listrik tenaga uap Sungai Ringin,  bisa segera dioperasikan pada tahun guna untuk menanggulangi kekurangan pasukan listrik yang selama ini kita rasakan yakni dengan sering terjadinya pemadaman bergilir, “pungkasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa Pembangunan PLTU Sungai Ringin di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, berkapasitas 3 x 7 Mega Watt (MW) kini sudah mencapai 80 persen.

Biaya investasi pembangunan PLTU tersebut memakan anggaran sebesar Rp357 miliar, dikerjakan oleh PT Adhi Karya selaku pelaksana utama proyek, dan mekanikal dari PT ZUG Industry.