LINTASKAPUAS | SINTANG – Harapan dan cita-cita masyarakat perbatasan yang ada di wilayah Kecamatan Ketungau Hulu terhadap jembatan ketungau II untuk segera beroperasional bakal tertunda kembali. Pasalnya realisasi anggaran yang sudah dikucurkan untuk melanjutkan penyelesaian pembangunan jembatan harus menunggu persetujuan BPJN Kalbar.
“Anggaran Lanjutan pembangunan jembatan ketungau dua sudah dianggarkan tahun kemarin, hanya saja menurut informasi, anggaran bisa direalisasikan menunggu persetujuan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, ” ungkap Ketua DPRD Sintang, Florensius Ronny kepada sejumlah Awak media Sintang kemarin.
Florensius Ronny mengatakan banyak bagian jembatan yang harus diperbaiki agar layak di gunakan mulai dari ganti lantai jembatan, perbaiki Abutment kiri, Abutment kanan dan tengah, jadi harus membutuhkan anggaran puluhan miliar lagi untuk memperbaiki, jadi itu akan menjadi PR untuk Bupati dan wakil Bupati Kedepannya.
Politisi Muda Partai Nasem Kabupaten Sintang ini menyampaikan bahwa Jembatan Ketungau II yang terletak di Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang merupakan salah satu akses jalur darat yang menghubungkan 29 desa dengan ibu kota kecamatan ketungau Tengah.
“Jembatan Ketungau II ini merupakan satu-satu akses jalur darat yang menjadi urat nadi perekonomian bagi masyarakat. Dengan adanya jembatan ini tentu akan mempermudah mobilisasi hasil pertanian masyakarat dan mampu menekan tingginya harga kebutuhan pokok masyarakat.
Progres pembangunan Jembatan ketungau II sudah dimulai sejak tahun 2017 dan hingga saat ini(Tahun 2024 – red) tak kunjung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat karena pembangunannya terus mengalami penundaan akibat adanya sarat tindak pidana korupsi.
“Tahun 2023, Pemerintah kabupaten Sintang kembali menganggarkan lanjutan pembangunan jembatan ketungau II dengan dana anggaran sebesar 4 miliar. hanya saja tidak ada progres pelaksanaan nya di lapangan, sehingga kawan-kawan Badan anggaran DPRD Sintang mempertanyakan keberadaan anggaran tersebut, karena memang tidak jadi dianggaran lalu anggaran itu dialihkan kemana atau dimasukkan dalam silpa anggaran yang 2023, ” pungkas Ketua DPRD Sintang, Florensius Ronny