LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Aji Saputra merupakan anak dari bapak Zainur Rohim yang kini sudah berusia 6,5 tahun. Ia lahir dalam kondisi normal, namun seiring dengan tubuh kembangnya berusia tiga bulan ia divonis mengidap penyakit Hidrosefalus dan hingga kini Penyakitnya tidak kunjung sembuh karena terkendala biaya berobat.
Aji Saputra merupakan Warga Dusun Sidodadi Desa Manter Kecamatan Sei Tebelian Kabupaten Sintang tinggal bersama ayah dan 2 0rang kakaknya beserta nenenya yang kini juga sudah mengalami sakit akibat penyakit kanker usus yang dideritanya.
Sementara, Ibu Kandungnya sudah meninggalkan Aji sejak empat tahun yang lalu tanpa kabar yang jelas. Namun berdasarkan keterangan dari keluarganya, Ibu kandung Aji pergi meninggalkannya karena dengan alasan tidak mampu merawat Aji dalam kondisi penyakit yang dideritannya.
Mendengar kondisi penyakit yang diderita Aji Saputra tersebut tergugah hati sejumlah Wartawan Sintang, yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Sintang(IJS) langsung mengunjungi di tempat kediamannya di desa Manter Kecamatan Sei Tebelian Sintang, jumat(1/6)
Kedatangan para Awak Media Sintang tersebut disambut hangat langsung oleh pihak keluarga Aji Saputra didampingi Ibu Rini selaku Bidan di Desa Manter dan mempersilahkan para awak media untuk melihat secara langsung kondisi Aji Saputra yang hanya bisa terbaring diatas Kasur lantai.
Saat berbincang-bincang dengan Zainur Rohim, ayah Kandung Aji bersama dengan Bidan yang selama ini setia membantu merawat kondisi kesehatan Aji, banyak menceritakan kondisi Aji saputra sejak mulai dari lahir.
Sebagaimana disampaikan oleh Zainur Rohim, bahwa Aji Saputra lahir kondisinya normal namun seiring dengan tumbuh kembangnya diumur tiga bulan baru muncul tanda-tanda keanehan pada kepala Aji menjadi lebih besar, sehingga bapak Zainur memutuskan untuk memeriksakan buah hatinya tersebut ke RSUD Sintang kala itu
Setelah diperiksa, dokter yang merawat Aji memvonis bahwa bayi yang masih berumur 3 bulan tersebut menderita hidrosefalus dan disarankan untuk segera harus dirujuk ke salah satu RS di Pontianak untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.
Sebagaimana diketahui bahwa penyakit “Hidrosefalus” yakni kondisi terjadinya penumpukan cairan di dalam otak yang mengakibatkan meningkatnya tekanan pada otak. Arti harfiah dari penyakit ini adalah “air di dalam otak.” Cairan serebrospinal biasanya mengalir melalui ventrikel dan menggenangi otak dan tulang belakang.
Zainur menceritakan bahwa Buah hatinya tersebut sudah pernah menjalani operasi Di Pontianak dengan biaya yang cukup besar. Namun, Sayangnya harapan keluarga agar Aji sehat pasca operasi tak juga terwujud. Kondisinya lambat laun semakin memperihatinkan disarankan untuk dirujuk ke Jakarta, namun karena terkendala biaya, akhirnya pihak keluarganya memutuskan dibawa pulang ke kampungnya.
Zainur menyampaikan, sejak umur empat bulan pasca operasi hingga saat ini, zaini tidak pernah lagi menjalani perawatan hingga umurnya saat ini sudah 6,5 tahun karena alasan terkendala biaya yang tidak ada.
“saya tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa merawatnya didalam rumah dibantu Ibu Rini selaku Bidan diampung ini. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi karena selain merawat Aji saya juga berkewajiban memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga , terlebih lagi Ibu saya jug sedang sakit akibat Kanker usus yang dideritanya, “ujar Zainur.
Pantauan lintaskapuas.com, kondisi Aji saat ini hanya bisa terbaring kaku dengan tangan dan kaki menekuk. Terlihat bekas operasi dikepalanya yang ternyata sudah tertanam selang dari kepala tembus hingga kelambungnya sebagai alat saluran pembuangan cairan yang ada dikepalanya.
sementara masalah penyakit yang diderita oleh Aji Saputra, ternyata belum sama sekali mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Sintang khususnya dalam perawatan dan pengobatan.
“Kalau untuk kartu BPJS sudah ada, hanya saja untuk biaya operasional untuk membawa Aji ini ke Sintang sama sekali tidak ada, terlebih karena saya juga menjadi tulang pungkung untuk menghidupi keluarga saya, “ucapnya.
Hingga saat ini Zakaria hanya bisa mengharapkan perhatian dari pemerintah daerah Sintang serta mengharap uluran tangan dari para dermawan untuk kelanjutan pengobatan anaknya tersebut agar segera cepat sembuh dan bisa normal seperti anak seusia dengannya.