Nenek Menderita Lumpuh Ini Minta Anaknya Dibebaskan Polisi

0
1376
Sejumlah Anggota DPRD Sintang, Sambangi Keluarga yang ditetapkan kepolisian sebagai tersangka pelaku Penambang Emas Ilegal ( PETI) Desa Muggu Bantok

LINTASKAPUAS.COM-SINTANG, Absyah(72) warga Desa Tertung berdomisili di Desa Munggu Bantok kecamatan Dedai hanya bisa terbujur kaku ditempat pembaringannya tanpa bisa bergerak bebas lagi karena sakit yang dideritanya dan terkadang Terdengar suara sendu tangisannya seraya menanyakan kedua anaknya yang tak kunjung pulang.

Kedua anak yang selalu ditangisi nenek ini adalah Yakob dan Junaidi, kedua kakak beradik ini tak bisa pulang lagi seperti biasa karena telah diamankan oleh aparat Kepolisian resort Sintang dan ditetapkan sebagai tersangka pelaku Penambang Emas Ilegal ( PETI) pada Rabu(10/4) lalu bersama dengan 20 warga lainnya dari berbagai Desa.

Yakob dan Junaidi yang sudah mendekam di Sel Polres Sintang tersebut merupakan tulang punggung dari keluarga Nenek Absyah(72) yang kondisinya saat ini menderita lumpuh yang dialaminya. Syukur masih ada Ida Wati(65) kakak dari Yakob dan Junaidi sesekali melihat kondisi kedua orang tuanya tersebut karena tidak jauh dari rumah tempat tinggal mereka.

Nenek Absyah(72) Ibu dari Yacob dan Junaidi yang ditahan Polres Sintang terbujur kaku akibat menderita lumpuh yang dialaminya.

Saat Awak Media lintaskapuas.com berkunjung kerumah Nenek Absyah tersebut, kondisinya sangat memperihatinkan. Dirinya terbujur kaku diatas lantai papan beralaskan Kasur. Mendengar kondisi rumahnya ramai, nenek tersebut mencoba berbicara dengan nada lirih hampir tak kedengaran dan menanyakan anaknya

“Mendengar kedua anak ditahan oleh polisi, ibu ini siang malam hanya bisa menangis, dia berharap anaknya bisa segera dibebaskan karena mereka berdua lah(Yacob dan Junaidi-Red) yang mengurus mereka ini. Sekarang tinggal mereka berdua saja dirumah ini, “ucap Ida wati.

Ida Wati mengatakan, setelah Yakob dan Junaidi ditahan Aparat Kepolisian Resort Sintang, kini yang menjadi tulang punggung dalam keluarga tersebut adalah suami dari Basyah yakni Bapak Amin(74).

“Sebenarnya bapak sudah waktunya istirahat dirumah saja karena memang sudah tua seperti ini, namun apa daya karena keadaan seperti ini mau tidak mau bapak tepat keladang Noreh Karet, “keluh ida.

Pantauan Media ini dilapangan, Kondisi rumah Bapak Amin dan Absyah yang ditempatinya sangat sederhana dengan ukuran kurang lebih 4×7 berdinding dan berlantaikan papan tanpa Penerangan Listrik Negara(PLN) berada dipinggiran bantaran sungai Melawi dengan pekarangan yang sudah tak terawat.

Mendengar Informasi tersebut, sejumlah Anggota DPRD Sintang  yakni Syahroni, Hamzah, Hermanto Aci, dan Abdurrazak juga langsung menyambangi rumah Kediaman Yacob dan Junaidi untuk melihat kondisi Ibu Absyah(72) yang menderita lumpuh sejak dua tahun lalu.

Melihat Kondisi tersebut, Ketua Komisi A DPRD Sintang, Syahroni mengaku Prihatin  serta menilai pemerintah kecolongan dengan Kondisi tersebut karena situasi tidak tersentuh bantuan langsung dari pemerintah daerah. “saya katakan Kecolongan, karena keluarga ini memang seharusnya lebih layak mendapatkan bantuan uluran tangan dari pemerintah khususnya Dinas Sosial, apalagi kondisi nenek tersebut menderita Lumpuh.

“Paling tidak, lanjut Roni, keluarga ini bisa mendapatkan program Bantuan Sosial, seperti Bedah rumah serta bantuan bantuan lainnya mengingat kedua Ibu dan Bapak yang tinggal dirumah ini sudah Tua. Hal ini alasan saya mengatakan pemerintah lalai, “tukasnya.

Syahroni Berharap, dengan mendapatkan Informasi tersebut, pemerintah Segera menindaklanjutinya serta memberikan perhatian mengingat warga tersebut tidak jauh dari Kota Sintang. “setelah ini mudah-mudahan ada bentuk perhatian yang diberikan pemerintah kepada keluarga ini, “ucapnya.