Pemkab Sintang Minta Perbankan Sosialisasikan Program Tabungan Pelajar

0
142
rapat penyusunan Road Map Percepatan Akses Keuangan Daerah di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang

LINTASKAPUAS | SINTANG -Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah(BPKAD) Kabupaten Sintang Iwan Setiadi meminta kepada perbankan agar mensosialisasikan dan mempublikasikan program tabungan pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Sintang.

Hal tersebut disampaikan langsung saat mengikuti rapat penyusunan Road Map Percepatan Akses Keuangan Daerah di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang pada Rabu(25/1/2023)

Iwan menyampaikan agar pelayanan pembukaan rekening tabungan pelajar dan mahasiswa dilakukan jemput bola langsung ke sekolah- sekolah maupun kampus perguruan tinggi sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pelajar yang menabung di perbankan.

Saran saya kepada pihak perbankan agar melakukan jemput bola. Bisa datang langsung ke sekolah-sekolah. terkait dengan masalah jam pelayanan bisa diatur, dan bisa sebulan sekali atau dua bulan sekali.

Ia juga meminta untuk program Tabungan Pelajar tersebut di fokuskan untuk sekolah yang ada didalam kota. setelah berjalan sukses baru bergeser ke wilayah kecamatan.

“Menurut saya jika sistem jemput bola ini bisa berjalan optimal dipastikan minat pelajar dan mahasiswa untuk menabung di perbankan akan lebih maksimal, ” ucap Iwan

Iwa juga menyampaikan bahwa Kabupaten Sintang pernah meraih penghargaan dari Bank Indonesia karena jumlah penabung yang sangat tinggi.

“Bukti Penghargaan tersebut bisa kita lihat langsung berupa Anugerah Tugu Bank Indonesia yang terletak di jalan PKP Mujahidin Sintang, “tuturnya.

Iwan juga mengatakan bahwa hingga saat ini yang perlu di kejar adalah kuantitas kuantitas, capaian jumlah pelajar dan mahasiswa yang menabung, selanjutnya baru kita dorong kualitasnya, artinya nilai tabungan mereka terus bertambah” terang Iwan Setiadi

“Banyak UMKM di Kabupaten Sintang yang tidak paham bagaimana cara dan syarat mendapatkan pinjaman di perbankan sehingga pelaku UMKM banyak mencari mudahnya dan meminjam ke rentenir. Aturan perbankan ini seolah-olah menyulitkan masyarakat. Publikasi dan sosialisasi perlu diperkuat lagi soal cara dan syarat masyarakat bisa mengakses keuangan di perbankan” terang Iwan Setiadi

Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang Magdalena Ukis menyampaikan pihaknya belum mendapatkan informasi apakah pelajar yang sudah mendapatkan tabungan pelajar dari Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Barat beberapa waktu lalu, tabungannya bertambah atau berkurang.

“namun ada keluhan dan kesulitan para pelajar untuk menabung karena tidak bisa meninggalkan sekolah saat jam pelajaran untuk pergi ke bank. Saran saya, pihak perbankan jemput bola ke sekolah untuk memberikan pelayanan kepada para pelajar. Program Simpan Pelajar ini kita akan dorong di sekolah kota Sintang, selanjutnya ke pusat kecamatan. Kami siap membantu mengkomunikasikan dengan kepala SD dan SMP Se Kabupaten Sintang ” terang Magdalena Ukis

Rektor Unka Dr Antonius menjelaskan bahwa mahasiswa-mahasiswi yang belajar di Unka sekitar 2.500 orang dan ada koperasi mahasiswa yang sudah berjalan sekitar tiga tahun dan anggota 1.600 anggota.

“aset koperasi mahasiswa sekitar 1 milyar. Aset koperasi karyawan juga sekitar 1 miliar. Kami sudah merencanakan untuk melaksanakan tabungan mahasiswa dan akan bekerjasama dengan Bank Kalbar. Ini akan membantu ketika mereka akan melakukan registrasi dan antisipasi gangguan ekonomi di tahuh ini” terang Antonius

“penyusun roadmap percepatan akses keuangan di Kabupaten Sintang. Di susun dua tahun, peta jalan percepatan akses keuangan daerah harus berkualitas. Sintang ini kaya sumber daya alam, namun banyak kebutuhan kita dipasok dari luar sehingga menyebabkan harga tinggi dan terjadinya inflasi. Maka saya sangat mendukung kalau masyarakat akan mudah mengakses keuangan yang ada di perbankan. Ini akan mendorong kemampuan warga untuk mengembangkan usahanya” terang Antonius(Rilis Kominfo)