Transmigrasi di Perbatasan Sintang Andalkan Warga Lokal

0
1896
Florensius Kaha, Kadinsosnakertrans Sintang
Florensius Kaha, Kadinsosnakertrans Sintang

SINTANG-Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sintang, Florensius Kaha mengatakan program transmigrasi di Ketungau Hulu akan mengandalkan warga lokal. “Program ini disebut TPS atau Transmigrasi Penduduk Setempat,” katanya.

Program tersebut, kata Kaha, disambut antusias masyarakat. Bahkan masyarakat bersedia menyerahkan lahan. Karena lahan tersebut diperuntukkan untuk mereka. “Setiap 1 Kepala keluarga (KK) akan mendapatkan 2 hektar tanah yang langsung bersertifikat. Serta Jatah Hidup (Jadup) selama 3 tahun. Yakni beras 15 kilogram per orang, lauk pauk dan sejumlah tunjangan lainnya. Jadup itu diperoleh setelah menempati rumah,” katanya.

Untuk tahap pertama, dibangun perumahan transmigrasi sebanyak 50 unit di Desa Sebetung Paluk Kecamatan Ketungau Hulu. Pagu dana sebesar Rp3,5 Miliar. “Tahun depan, akan bangun lagi 300 unit rumah di Sebetung Paluk dan Nanga Bayan,” bebernya.

Soal tanaman yang akan ditanam, sambung Kaha, akan diserahkan pada kebiasaan atau kehendak setempat. “Kalau mereka ingin berkebun lada, akan dibantu bibit dan pupuk,” katanya.

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Sintang Kartiyus merespon positif program Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS) di perbatasan. Apalagi komposisi transmigran seluruhnya adalah penduduk lokal. “Jangan takut dengan kata transmigrasi. Karena, pemerintah pusat juga punya program untuk transmigrasi lokal,” katanya.

Respon positif seperti yang disampaikan Kartiyus bukannya tanpa alasan. Sebab, 32 rumah warga di Sebetung Paluk terkena dampak pelebaran jalan paralel. “Makanya, saya menyarankan agar Desa Sebetung Paluk diprioritaskan untuk menerima program transmigrasi ini,” tegasnya.

Senada dengan Kaha, Kartiyus mengatakan pertanian maupun perkebunan yang akan diolah masyarakat diserahkan ke warga setempat. “Terserah mereka mau nanam apa saja. Kalau mau nanam lada, monggo. Mau nanam sawit, silahkan. Pada prinsipnya, apa yang diinginkan masyarakat, itu yang harus dibudidayakan,” pungkasnya.