Berlayar Malam Hari, KM Intan Jaya Karam di Sungai Melawi

0
1844

Kapal Motor (KM) Intan Jaya yang menarik ponton bermuatan 700 ton CPO tenggelam di Sungai Ana, Minggu (26/5) malam. Hingga saat ini, badan kapal masih belum dievakuasi.
Nekad, KM Intan Jaya Tenggelam di Sungai Ana
LINTASKAPUAS I SINTANG—Kapal Motor (KM) Intan Jaya yang menarik ponton bermuatan 700 ton CPO milik PT Julong Group, Karam di sungai melawi wilayah Sungai Ana, Minggu (26/5) malam.
Kapal yang dinakhodai oleh Hanafi itu diduga nekad berlayar malam hari menyusuri Sungai Melawi lantaran perusahaan PT Rejeki Kencana yang berada di Desa Sungai Deras, Kubu Raya memaksa agar CPO segera diantar.
Tenggelamnya KM Intan Jaya di perairan Sungai Ana disebabkan oleh ketidakseimbangan antaran beban Ponton yang memuat 700 ton CPO dengan kekuatan mesin kapal. Sehingga, kekuatan KM Intan Jaya tak mampu mengendalikan laju Ponton.
Semula, kabar tersiar yang tenggelam bukanlah kapal motor, melainkan Speadboat. Lalu, tim Rescue pada malam itu juga bergegas ke lokasi untuk memastikan kabar tersebut. Rupanya, yang tenggelam bukan Speadboat, melainkan kapal penarik ponton.
Kasat Pol Air Polres Sintang, Zulfikar Kotto mengatakan, nakhoda KM Intan Jaya memaksa berlayar malam hari. Padahal, itu sangat berbahaya, apalagi menarik ponton. “Ternyata, itu kesalahan dari nakhodanya. Sudah tahu situasi malam, tapi masih menarik ponton berisi muatan, 700 ton CPO. Pihak perusahaan memaksa (nakhoda) agar CPO bisa turun,” ungkapnya. “Kenapa harus jalan malam karena mengejar debet air sungai yang sudah mulai surut. Khawatir ponton CPO sama sekali tidak dapat diturunkan.”
Tenggelamnya Kapal Motor (KM) Intan Jaya diduga tidak mampu menarik tongkang yang kandas, lantaran kekuatannya tidak sepadan. Nakhoda berupaya mengendalikan tongkang agar tidak kandas. “Kondisi kapal dengan besarnya ponton tidak setimbang. Karena seharusnya, agak besar lagi. Jadi, itu gak terkendali pada saat arus deras, pas dekat sungai ana, mungkin dia tidak terkendali, terus kandas. Pada saat mau kandas, kapal narik, supaya bisa meloloskan tongkang, kapal miring terus tenggelam. Untungnya tidak ada korban jiwa,” beber Zulfikar.
Zulfikar menepis isu beredar bahwa KM Intan Jaya tenggelam lantaran menabrak lantik jek PETI. Tenggelamnya kapal penarik ponton itu murni musibah. “Tidak ada menabrak lanting jek. Yang benar, memang ponton itu kandas,” jelasnya.
Hingga saat ini, KM Intan Jaya masih belum dievakuasi. Zulfikar memastikan, badan kapal yang tenggelam tidak mengambat lalu lintas perairan.
“Sampai sekarang pihak penanggungjawab masih mencari alat untuk mengevakuasi kapal. Makanya mereka mengupayakan kapal lebih besar untuk mengevakuasi. Kapal yang tenggelam nampak, tidak mengambat pelayaran. Kami minta ponton diikat, supaya tidak hanyut,” kata Zulfikar.