Sekolah dan Pasar Tradisonal Terendam Banjir

0
1708
Dalam beberapa pekan terakhir ini kapuas hulu dilanda cuaca ekstrim, banjir melanda disejumlah daerah dan merendam sekolah dan pasar
Dalam beberapa pekan terakhir ini kapuas hulu dilanda cuaca ekstrim, banjir melanda disejumlah daerah dan merendam sekolah dan pasar

PUTUSSIBAUBanjir tahunan kembali melanda sejumlah daerah di wilayah kabupaten kapuas hulu. Cuaca ekstrim membuat sejumlah halaman sekolah terendam banjir hingga pinggang orang dewasa, demikian juga dengan pasar tradisonal di kota Putussibau. Untuk itu BPBD (Badan penanggulangan bencana daerah) BPBD Kapuas Hulu menetapkan status siaga bencana untuk waktu 45 hari kedepan.

Sekolah-sekolah yang sudah mulai terencam banjir antranya SDN Nanga Awen, SMA Muhammadiah, MIN Putussibau, MTsN Putussibau, MAN Putussibau SDN 7 Putussibau dan sejumlah sekolah lainnya. Bahkan, Jumat (23/1), sejumlah sekolah memilih memulangkan lebih awal pelajar. Kondisi debit air terus naik hingga menjeleng siang, akibatnya aktivitas belajar dan mengajar tak bisa berjalan normal.

Demikian juga dengan pasar tradisional kota Putussibau, sebagain besar sudah terencam banjir, para pedagang memilih berjualan di jalan-jalan sekitar pasar yang belum terendam banjir. Dalam kawasan pasar, tempat berjualan telah tergenang banjir hingga setinggi paha orang dewasa. “Kami terpaksa berjualan di jalan ini, karena tempat kami jualan terendam bajir,” tutur Hj Suhartini, pedagang ayam.

Sementara, Okta penjual ikan mengatakan, berjualan di jalan tentu ada resiko yang harus ditanggung pedagang, baik ikan busuk atau sayur-sayuran layu karena lasung terkena sinar matahari. “Resiko itu harus diambil karena pedagang kebanyakan telah mengeluarkan modal. Pedagang seperti saya tentu ikan yang dijual hidup bisa mati, kemudian ikan yang sudah dipotong pasti cepat busuk,” tutur Okta.

Untuk itu Okta dan Suhartini berharap pemerintah membangun pasar dilokasi bebas banjir, lokasi mudah dijangkau dan dekat dengan sumber air. Sudah tiga bulan audiensi pedagang dengan bupati kapuas hulu belum ada penyelesaian, tempat baru yang dijanjikan belum selesai dan kapan pindah juga belum ada kejelasan. “Kami minta ada keputusan cepat untuk tempat berjualan,” ungkap Okta.

Ditempat terpisah, kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan, SE mengatakan berasarkan pantauan BMKG Pangsuma Putussibau, kapuas hulu tengah dilanda cuaca ektrim. Hujan deras disertai dengan angin kencang, petir dan guntur. “ketinggian atau volumen air terus meningkat. Untuk itu kami sudah ada berkoorrdinasi dengan BMKG, Disnakertransos, Polres dan pihak terkait lannya,” terang Gunawan.

Selain itu sambung gunawan pihaknya akan menetapkan status siaga bencana pada 45 hari kedepan dan diminta kepada seluruh dinas instansi dilingkungan Pemkab Kapuas Hulu serta instansi fertikal bisa membantu kesiapan hadapi bencana. “Saat ini sedang dan akan dilanda cuaca ektrim karenanya saya minta stakholeder bahu membahu menghadapi komungkinan ada bencana besar,” pintanya.

Untuk menjaga ketertiban dikawasan pasar, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) kapuas huku sudah berada dilokasi sejak pagi untuk melakukan penertiban, sekaligus mengatur arus kendaraan. “Kami ke sini sesuai agenda Patroli, ternyata para pedang sudah bejual keluar pasar karena banjir. Mereka hanya minta toleransi sementara waktu berjual tepi jalan,” jelas Suherman PPNS Satpol PP.

Dikatakannya, Pol PP bisa memahami kondisi yang ada pada saat ini, sepanjang tidak mengganggu lalu lintas dan ketertiban umum. Masalah pasar memang membutuh keterlibatan instansi lainnya. Misalnya arus lalu lintas, parkir dan pedagang sebetulnya ada instansi lain yang menangani. “Kalau besok masih banjir kami tetap patroli, walau sebenarnya Sabtu-Minggu libur,” tutur Suherman.